25 radar bogor

WHO Kehilangan Komunikasi dengan Staf Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Staff Rumah Sakit Al Shifa Gaza

SWISS-RADAR BOGOR, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diselimuti kekhawatiran. Pasalnya, mereka kehilangan kontak dengan staf yang berada di rumah sakit utama di Gaza, Al Shifa.

Baca Juga : Cekcok di RSUD Leuwiliang Viral, Begini Penjelasan Rumah Sakit

Dikutip dari theguardian.com, Minggu (12/11), pihak WHO merasa prihatin dengan keselamatan semua orang yang berada di sana akibat ada pertempuran besar. Lantas, menyerukan gencatan senjata.

“Ada laporan mengerikan mengenai rumah sakit yang diserang terus menerus. Kami berasumsi bahwa staf kami bergabung dengan puluhan ribu pengungsi dan meninggalkan daerah tersebut,” tulis WHO dalam sebuah postingan di X (dulunya Twitter).

Apalagi, generator terakhir rumah sakit juga kehabisan bahan bakar pada hari Sabtu. Menyebabkan nyawa seorang bayi prematur, seorang anak di inkubator lain, dan empat pasien melayang. Itu berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Gaza.

Mohammed Abu Selmia, Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, menyampaikan bahwa fasilitas kesehatan tersebut telah terputus aliran listriknya. Itu sebagai dampak dari pertempuran jarak dekat yang terjadi di sekitar rumah sakit paling penting di Gaza Utara.

“Peralatan medis berhenti. Pasien, terutama yang berada dalam perawatan intensif, mulai meninggal,” Katanya kepada Associated Press melalui telepon di tengah suara tembakan dan ledakan.

Pemadaman listrik yang terjadi akibat pertempuran juga berisiko terhadap nasib 37 bayi prematur yang dirawat di rumah sakit.

“Akibat pemadaman listrik, kami dapat melaporkan bahwa unit perawatan intensif berhenti berfungsi. Dua bayi prematur telah meninggal, dan ada risiko nyata terhadap kehidupan 37 bayi prematur lainnya,” ujarnya sebagaimana yang dilaporkan Agence France-Presse.

Bayi-bayi yang terperangkap di Rumah Sakit Al-Shifa akan dievakuasi oleh militer Israel pada hari Minggu. Informasi tersebut disampaikan oleh Laksamana Muda Daniel Hagari, kepala juru bicara militer Israel.

“Staf Rumah Sakit Al-Shifa meminta agar besok kami membantu bayi-bayi di bagian anak agar bisa sampai ke rumah sakit yang lebih aman. Kami akan memberikan bantuan yang dibutuhkan,” Kata Hagari pada konferensi pers.

Baca Juga : Israel Tuduh Rumah Sakit Indonesia Berafiliasi dengan Hamas

Sementara itu, WHO menyampaikan kekhawatirannya terhadap keselamatan para petugas kesehatan, ratusan pasien yang sakit dan terluka, termasuk bayi yang memerlukan alat bantu hidup serta orang-orang terlantar yang berada di rumah sakit. Pihaknya menyerukan untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza. (JPG)

Editor : Yosep/Welinda-PKL