25 radar bogor

HKN ke-59, Sekda Kota Bogor Sampaikan Enam Pilar Transformasi Kesehatan

Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah menjadi Pembina upacara pada apel peringatan HKN ke-59 tingkat Kota Bogor tahun 2023 di Plaza Balaikota Bogor, Minggu (12/10).

BOGOR-RADAR BOGOR, Sekretaris daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah menjadi Pembina upacara pada apel peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 tingkat Kota Bogor tahun 2023 di Plaza Balaikota Bogor, Minggu (12/10).

Adapun, pada apel yang diikuti oleh jajaran dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, perwakilan Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) Kota Bogor, tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, insan kesehatan dan juga TNI Polri sebagai peserta upacara, Sekda Syarifah membacakan sambutan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Terus Berkembang dan Berinovasi, Deputi Direksi BPJS Kesehatan Jabar Puji Fasilitas dan Peningkatan RSUD Leuwiliang

“Indonesia tengah mengalami periode bonus demografi yang terjadi hanya satu kali dalam peradaban sebuah negara. Kita, bangsa Indonesia, harus bekerja keras memanfaatkan peluang ini sebagai momentum Indonesia lolos dari middle-income trap, menjadi negara berpendapatan tinggi, serta mencapai visi Indonesia Emas 2045,” kata Sekda Syariah membacakan sambutan Menkes.

Manusia Indonesia yang sehat dan cerdas adalah kunci mencapai masa keemasan itu.

Karenanya, tema Hari Kesehatan Nasional ke-59 tahun 2023, yaitu ‘transformasi kesehatan untuk Indonesia maju’ mutlak dilaksanakan.

Menurut dia, ada enam pilar transformasi kesehatan penopang sistem kesehatan Indonesia yang harus dibangun bersama dengan serius dan terus menerus yakni tentang pilar layanan primer, pilar layanan transformasi rujukan.

Kemudian, pilar layanan transformasi sistem layanan ketahanan kesehatan, pilar layanan transformasi pembiayaan kesehatan, pilar layanan transformasi sumber daya manusia kesehatan, pilar layanan transformasi teknologi kesehatan.

“Pelayanan primer harus memberikan akses layanan kesehatan dasar kepada seluruh masyarakat, dengan mengedepankan layanan promotif dan preventif berdasarkan siklus hidup manusia,” kata Syarifah Sofiah.

Untuk SDM harus dilengkapi dengan puskesmas, puskesmas pembantu (Pustu), laboratorium kesehatan masyarakat (Labkesmas) dan memenuhi hak hak SSM secara adil dan berkelanjutan.

Pada kesempatan itu Sekda Syarifah mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berperan membangun kesehatan, dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

Baca juga: Jelang Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2023, Kemenkes RI Umumkan Rangkaian Acara

“Mari kita bangun bersama tubuh dan jiwa yang sehat dan kuat, demi Indonesia Emas 2045. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi ikhtiar kita dan memberkati kita semua dengan kesehatan dan kesuksesan. Selamat Hari Kesehatan Nasional, Sehat Negeriku, Maju Indonesiaku,” tutupnya membaca sambutan Menkes Budi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, bahwa rangkaian kegiatan HKN ke-59 tingkat Kota Bogor sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu, hingga puncaknya adalah pelaksanaan apel dan pemberian apresiasi.

“Jadi ini puncaknya satu rangkaian dengan kegiatan lainya seperti ada berbagai perlombaan kesehatan, olahraga, kesenian. Dan hari ini kita berikan apresiasi dan penghargaan kepada nakes nakes teladan tingkat kota dan juga aspirasi untuk kader posyandu yang pengabdiannya lebih dari 30 tahun dan semua yang berkontribusi kepada kesehatan kita berikan apresiasi dalam momentum ini,” ujarnya.

Dalam momentum ini, juga disalurkan donasi kepada Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bogor yang secara simbolis diterima oleh Kepala Disarpus Rudiyana untuk membuat lorong Covid-19.

“Jadi di galeri perpustakaan akan dibuat satu lorong covid yang nanti digambarkan semacam diorama dalam saat covid pengumpulan dari semua faskes totalnya ada Rp.61.350.000 untuk dibuatkan lorong covid dalam bentuk diorama yang menggambarkan dua tahun menghadapi covid,” katanya.

Terkait realisasi enam pilar transformasi kesehatan, Retno menyampaikan Dinkes Kota Bogor siap melakukan transformasi.

“Tema tahun ini lanjutan dari tahun lalu dan itu sudah kita jalani dan akan kita tingkatkan lagi. Untuk penguatan layanan primer kita prioritaskan utama pelayanan promotif dan preventif serta integrsikan semua layanan sampai ke jejaring di tingkat Puskesmas, Pustu sampai kepada peran kader,” katanya.

Selain itu, pendekatan pun dilakukan pada seluruh siklus hidup mulai dari calon pengantin, ibu hamil, batita, balita, remaja, usia produktif, lansia semua sasaran siklus hidup itu jadi sasaran prioritas.

“Pelayanan rujukan ini dilakukan di semua layanan untuk meningkatkan kualitas dan mutu sehingga mempermudah akses layanan ke rumah sakit. SDM juga kita menyiapkan SDM profesionalitas dan mendorong agar juga untuk terus meningkatkan kompetensi dan memberikan hak haknya,” katanya.

Selanjutnya, lanjut Retno, untuk pemberian layanan, saat ini layanan kesehatan di Kota Bogor sudah UHC mencapai 99,97 persen.

“Sehingga diharapkan semua masyarakat memiliki jaminan kesehatan untuk memastikan semua masyarakat tidak ada permasalahan di dalam pembiayaan ketika akan mengakses layanan kesehatan,” tandas Sri Nowo Retno.(ded)

Penulis: Dede
Editor: Rany Puspitasari