BOGOR-RADAR BOGOR, Panitia penyelenggara Lomba Kebersihan Bogorku Bersih menggelar workshop untuk para finalis dari berbagai kategori di Gedung Graha Pena, Media Radar Bogor pada Sabtu (11/11/2023).
Baca Juga : Workshop Bogorku Bersih, 20 Perwakilan Sekolah Dapat Materi Mengenai Penilaian
Penanggung Jawab Bogorku Bersih, Hazairin Sitepu menjelaskan, workshop ini berisi penjelasan mengenai komponen penilaian yang akan diterapkan dalam tahap akhir ajang Bogorku Bersih 2023 mendatang.
Selain itu, workshop ini juga menyajikan pemaparan materi mengenai rekomendasi yang dapat dilakukan para peserta untuk menyempurnakan persiapan yang susah mereka lakukan.
Di tahap akhir Bogorku Bersih ke-8 ini, Hazairin membeberkan terdapat 10 finalis dari kategori permukiman Teratur, 6 finalis di kategori permukiman swadaya, serta 4 finalis dari kategori permukiman tepi sungai.
Ia berharap, para finalis yang berhasil menjadi juara tidak berhenti dalam menjaga kebersihan dan pengelolaan lingkungannya. Sebab menurutnya tujuan kompetisi Bogorku Bersih yakni membangun kembali perilaku masyarakat ke dalam kehidupan sesungguhnya.
Wakil Penanggung Jawab Bogorku Bersih, Gatut Susanta menerangkan menyebut terdapat 4 komponen penilaian di tahap akhir Bogorku Bersih 2023 untuk kategori permukiman teratur, swadaya, dan tepi sungai.
Pertama yakni soal urban farming yang meliputi pemanfaatan ruang terbuka, pemanfaatan sisi jalan atau sungai, kebersihan halaman rumah, dan juga area gapura atau pintu masuk perumahan.
Kedua soal sanitasi lingkungan yang meliputi pengelolaan air kotor atau bersih dan pengelolaan air hujan. Kemudian ketiga soal pengelolaan sampah berupa program lubang biopori serta bank sampah.
“Lalu ada pula soal kebijakan yang dilakukan dalam menangani keresahan masyarakat meliputi kebijakan internal, pelaksanaan di lapangan, dan kerja sama pihak luar,” imbuh Gatut.
Tim Juri Ahli Bogorku Bersih, Hadi Susilo Arifin menjelaskan, dala. pengelolaan lingkungan, masyarakat atau tidak perlu lahan yang luas. Aspek yang mesti diperhatikan ialah kreatifitas dan inovasi.
Hadi menyarankan pihak sekolah melakukan penghijauan dan pemanfaatan air melalui tata tanah dan air. Di antaranya melalui vertikal garden di tembok, rain garden, tower garden, kantung hijau, tanaman buah dalam pot (Tambulapot).
“Dengan cara ini masyarakat tidak hanya menciptakan estetika namun juga mendapatkan manfaat dari lingkungannya meskipun lahannya sempit,” ujar Guru Besar IPB University bidang Ekologi Lanskap itu.
Tim Juri Ahli Bogorku Bersih lain, Kamir R Brata mengingatkan para finalis untuk memperhatikan biopori yang telah dibuat. Sebab menurutnya lubang biopori perlu dikelola dengan benar, sebab jika ada kekeliruan maka tidak akan bermanfaat secara maksimal.
“Biopori harus lubang tanah, karena tanah memiliki biopori, jadi jangan ditutup paralon. Lalu supaya lubangnya utuh harus diisi dengan sampah organik,” ujarnya.
Selain itu Penemu Lubang Biopori ini juga berpesan agar ukuran biopori yang dibuat masyarakat jangan terlalu besar agar tidak membahayakan. (fat)
Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep