25 radar bogor

Pemain Kriket asal Bangladesh Lewatkan Latihan sebab Polusi di Delhi Buruk

Polusi Buruk di New Delhi India

INDIA-RADAR BOGOR, Pemain kriket asal Bangladesh yang menderita asma tetap berada di dalam ruangan indoor sementara para pemain Sri Lanka mengenakan masker, ketika kualitas udara yang buruk di New Delhi yang diselimuti kabut asap tetap menjadi momok menjelang pertandingan Piala Dunia Kriket antara kedua negara pada Senin (6/11).

Baca Juga : Yamaha EV Model E01 Resmi Diperkenalkan Di Indonesia Untuk Mobilitas Masa Depan

Kedua tim telah membatalkan satu sesi latihan menjelang pertandingan antara Bangladesh dan peringkat ketujuh Sri Lanka, yang hanya memiliki peluang paling kecil untuk mencapai empat besar.

Meskipun matahari terbit sekitar tengah hari pada Minggu (5/11), udara yang kotor mendorong pemerintah Delhi untuk memperpanjang penutupan sekolah dasar hingga 10 November, sementara pembelajaran online telah disarankan untuk kelas-kelas.

Indeks kualitas udara (AQI) Delhi menunjukkan angka yang mengkhawatirkan sebesar 460 pada Minggu (5/11) dan pelatih Sri Lanka, Chandika Hathurusinghe mengatakan mereka berusaha meminimalkan paparan pemain mereka terhadap kondisi seperti itu menjelang pertandingan.

AQI 0-50 dianggap baik, sedangkan AQI antara 400-500 berdampak pada orang sehat dan dianggap berbahaya bagi mereka yang mengidap penyakit.

“Dokter kami terus mengawasi para pemain,” kata Hathurusinghe kepada wartawan pada Minggu (5/11) dilansir dari Reuters.

“Beberapa pemain tidak hadir untuk latihan karena menderita asma, jadi mereka tetap berada di dalam ruangan indoor.”

“Bahkan untuk latihan, kami sangat sadar. Kami melatih apa yang harus kami latih, lalu kembali ke ruang ganti. Mereka tidak menghabiskan waktu di luar ruangan kecuali bermain bowling atau batting,” imbuhnya.

Dewan Kriket India telah melarang penggunaan kembang api dalam perayaan pasca pertandingan dan berharap pertandingan pada Senin (6/11), yang terakhir di Delhi, dapat berakhir tanpa drama apa pun.

Dewan Kriket Internasional (ICC) mengatakan pihaknya sedang memantau situasi di New Delhi.

“Ini tidak ideal, tapi kami tidak punya pilihan. Kami harus bermain dalam kondisi yang ada,” kata Hathurusinghe.

Para pemain fast bowler akan kesulitan untuk menghasilkan yang terbaik dalam kondisi seperti itu tetapi Hathurusinghe membantah hal itu akan mempengaruhi kombinasi tim Bangladesh.

“Pemilihan tim tidak bergantung pada kualitas udara. Tergantung kondisi dan lawan serta kekuatan kita,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah menurutnya Delhi layak menjadi tuan rumah pertandingan kriket pada saat ini, sang pelatih menghindari jawaban langsung dengan mengatakan bahwa dia bukan ‘orang yang memenuhi syarat’ untuk memberikan keputusan.

Sebagian besar pemain Sri Lanka mengenakan masker saat tiba di Stadion Arun Jaitley pada sore hari.

Kapten Kusal Mendis mengatakan mereka akan mengikuti saran dokter tetapi manajer tim Mahinda Halangoda membantah juara pada 1996 itu meminta ICC mengalihkan pertandingan ke tempat lain.

“Kami tidak mengajukan permintaan perubahan. Kami hanya bertanya kepada mereka apa rencananya,” kata Halangoda kepada wartawan.

“Saya pikir mereka telah memasang beberapa peralatan di sini, dan mereka memiliki spesialis untuk memeriksa (kualitas udara).”

Baca Juga : Timnas Indonesia vs Bangladesh Malam Ini, STY : Berikan Perlawanan Terbaik

“Mereka telah memberi tahu kami bahwa mereka berencana untuk melanjutkannya. Jadi kami akan melakukan apa diperintahkan oleh ICC,” pungkasnya. (JPG)

Editor : Yosep/Welinda-PKL