CIBINONG-RADAR BOGOR, Kepala Komite Syariah Maroko, Muhammad Al-Ruqi tiba di Bandara International Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (4/11) malam.
Delegasi Komite Syariah Maroko, yang merupakan bagian dari Supreme Scientific Council, sebuah lembaga negara di bawah pimpinan Raja Mohammed VI, akan berada di Indonesia selama satu pekan.
Muhammad Al-Ruqi dijadwalkan mengunjungi kampus dan lembaga pemerintah yang fokus dalam pengembangan industri keuangan Syariah. Salah satunya kampus Institut Tazkia Bogor pada Senin (6/11).
Baca juga: Wisuda Ke-19 Institut Tazkia, Luluskan Hafidzpreneur Hafal 30 Juz Al-Quran
Dirinya akan mengisi acara seminar international yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan dosen.
Wakil Rektor bidang Inovasi dan Kerjasama, Abdul Azis Ibrahim menyampaikan, Institut Tazkia sebagai kampus pelopor ekonomi syariah di Indonesia telah menjadi salah satu partner Kampus Mohammed V Rabat Maroko dalam bidang pendidikan khususnya di bidang ekonomi dan keuangan Syariah.
“Keterlibatan Institut Tazkia dengan Maroko telah memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Maroko dalam hal keuangan syariah,” ungkap Abdul Azis Ibrahim.
Abdul Azis Ibrahim menambahkan, Institut Tazkia juga memiliki mitra strategis lainnya baik regulator maupun industri, seperti lembaga asuransi di Indonesia dan juga lembaga pemerintahan seperti Bank Indonesia, OJK, MUI, dan KNEKS.
Mitra dalam membangun infrastruktur dan sumber daya yang memungkinkan mereka untuk menyelenggarakan program pelatihan, seminar dan kunjungan studi dalam bidang keuangan syariah.
Bersama Wakil Rektor Institut Tazkia, Muhammad Al-Ruqi beserta rombongan dijadwalkan akan mengunjungi Bank Indonesia dan MUI di Jakarta, pada Selasa (7/11).
Muhammad Al-Ruqi menyampaikan, kunjungan ke BI dan MUI ini diharapkan dapat mengetahui lebih mendalam perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia, sehingga nantinya ada pelajaran dan pengalaman yang dapat diterapkan di Maroko.
Delegasi Komite Syariah Maroko dijadwalkan juga mengunjungi OJK dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), pada Rabu (8/11).
Kunjungan ke OJK dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana peran dan regulasi dari OJK dalam mengawasi industri keuangan syariah.
Selain itu, delegasi Komite Syariah Maroko, pada Kamis (9/11), juga dijadwalkan mengunjungi Bank Syariah Indonesia (BSI) dan KNEKS.
Baca juga: Baitulmal Tazkia Distribusikan 10 Ribu Liter Air Bersih untuk Dua Desa di Bogor
“Dalam lawatan ke BSI dan KNEKS ini, delegasi dari Maroko dapat melihat lebih detail praktek terbaik dalam perbankan dan memahami strategi implementasi keuangan syariah di Indonesia. Sehinga dapat membandingkan praktik perbankan dan keuangan syariah di Indonesia dengan situasi di Maroko dan pelajaran apa yang dapat diterapkan di Maroko,” kata Abdul Azis.
Lebih Jauh, Muhammad Al-Ruqi berharap kunjungannya ke Indonesia akan membantu memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Maroko, khususnya dalam memperkuat industri keuangan syariah.
Lawatan terakhir dari delegasi Komite Syariah Maroko, pada Jum’at (10/11) yang dijadwalkan mengunjungi Kantor Imam Besar Masjid Istiqlal untuk memahami peran penting Masjid sebagai salah satu sentra ekosistem dalam pengembangkan industri keuangan Syariah di Indonesia.(cok)
Penulis: Septi
Editor: Rany Puspitasari