PALESTINA-RADAR BOGOR, Topik tentang Palestina belakangan menjadi sangat ramai diperbincangkan terkait penyerangan dan genosida yang dilakukan Israel secara brutal hingga menewaskan ribuan rakyat dan mengundang keprihatinan masyarakat dunia.
Banyak orang menyuarakan keadilan dan pembebasan untuk Palestina baik dalam bentuk protes lisan seperti aksi, boikot sejumlah produk, yang disinyalir mendukung zionis, hingga menaikkan topik ini di media sosial agar isu tentang Palestina tidak berhenti dibahas sampai penyerangan berakhir.
Selain menyerukan dukungan, mereka yang bersuara melalui media sosial juga harus memerangi propaganda yang banyak muncul di antara isu Palestina dan Israel yang cenderung mengarahkan pada fakta yang salah.
Kerap kali beberapa pengguna media sosial mengalami banned atau pembekuan karena rupanya, secara algoritmatik, isu tentang Palestina sedikit banyak ditekan oleh pihak-pihak tertentu.
Tak kehilangan akal, pendukung Palestina mulai menggunakan simbol unik untuk tetap bisa menyuarakan dukungannya, melalui logo atau gambar ‘Semangka’ untuk menghindari banned.
Sebenarnya, penggunaan semangka sebagai bentuk dukungan pada Palestina bukanlah hal yang baru.
Baca Juga: 50 Titik di Kota Bogor Diterjang Bencana, Paling Banyak Angin Kencang
Semangka menjadi simbol solidaritas Palestina sejak 1967, ketika pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina di beberapa wilayah yang telah dikuasainya.
Setiap ada bendera Palestina yang berkibar, meski itu ada dalam suatu publikasi hingga iklan dan foto-foto lama, mengancam hukuman penjara atau bisa lebih buruk lagi.
Untuk menghindari larangan, warga Palestina mulai menggunakan semangka –yang memiliki kombinasi warna serupa dengan benderanya: merah, hijau, putih dan hitam sebagai simbol atas bendera negaranya.
Buah segar ini kemudian muncul di berbagai karya seni, kemeja, grafiti, poster dan karya lainnya yang mengandung perlawanan terhadap zionis.
Tentunya, perjalanan simbol ini tidak selalu berjalan mulus. Saat awal warga menunjukkan protes melalui semangka, pemerintah Israel menutup pameran di Ramallah yang menampilkan beberapa karya seni semangka.
Selain melarang penggunaan bendera Palestina, Israel juga melarang penggunaan warna yang serupa dengan bendera tersebut.
Hal itu dibenarkan oleh New York Times saat salah satu reporternya melihat ada pemuda di jalur Gaza yang ditangkap karena membawa irisan semangka.
Berbagai aksi bela Palestina di beberapa negara kemudian mulai membawa semangka ketika pada saat itu ada larangan pro-Palestina di beberapa negara seperti Perancis. Mereka berdalih, ‘ini hanya semangka’.
Gambar semangka juga sempat terpampang di 16 taksi yang beroperasi di Tel Aviv, dengan tulisan ‘ini bukan bendera Palestina’.
Dikutip dari Al Jazeera, seorang warga Palestina bernama Amal Saad yang aktif memperjuangkan kemerdekaan negaranya menegaskan, “Jika anda ingin menghentikan kami, kami akan mencari cara lain untuk mengekspresikan diri”.
Baca Juga : Lucinta Luna Pamer Body Langsing, Netizen Usil Menanyakan Kehamilannya
Kini, banyak ‘Semangka’ mulai tersebar lagi di media sosial seiring penjajahan struktural Israel terhadap Palestina yang semakin keras. (Jpg)
Editor : Yosep/Rachmi-pkl