JAKARTA-RADAR BOGOR, Konflik antara Israel dan Palestina yang semakin memburuk dan menelan banyak korban, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan pernyataan sikap.
Baca juga : PBNU Ajak Masyarakat Peringati Hari Santri 22 Oktober Dengan Pembacaan 1 Miliar Sholawat Nariyah
Lewat Ketua umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf pernyataan sikap dan seruan itu disampaikan kepada publik pada Selasa (31/10) di lobi gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.
Pernyataan sikap itu termaktub dalam nomor surat 1022/PB.01/A.II.07.08/99/10/2023.
Dalam pernyataan sikap dan seruan yang dikeluarkan PBNU berisikan 7 poin atas konflik Israel dan Palestina:
“Hentikan Kekerasan dan Ketidakadilan di Gaza”
Bismillahirrahmanirrahim
Dalam keprihatinan yang mendalam atas langgengnya kekerasan dan ketidakadilan selama berpuluh-puluh tahun hingga sekarang di Tanah al-Quds, lebih-lebih dengan terjadinya bencana kemanusiaan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza yang meletus baru-baru ini dan masih berlangsung hingga kini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan ini:
- Menyerukan dihentikannya tindakan-tindakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda.
- Menyerukan dihentikannya kekerasan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan.
- Menyerukan konsolidasi di antara komunitas-komunitas agama, terutama para pemegang wewenang keagamaan di semua lingkungan agama di seluruh dunia untuk bersama-sama atas nama kemanusiaan, ketuhanan, moral, dan etika universal melakukan upaya bersama, dengan arah dan strategi yang nyata untuk menghapuskan lingkaran setan primordial dari kebencian, kekerasan, dan ketidakadilan yang masih terus merundung kemanusiaan hingga saat ini.
- Menyerukan kepada segenap bangsa-bangsa di seluruh dunia untuk menegakkan tata dunia yang dibangun di atas landasan kesepakatan-kesepakatan dan hukum internasional dengan menghormati kesetaraan hak dan martabat bagi setiap manusia, demi terwujudnya kehidupan kemanusiaan dan masyarakat internasional yang aman, stabil, dan harmonis.
- Mendukung penuh sikap dan langkah pemerintah Republik Indonesia yang telah terus-menerus mengupayakan penyelesaian yang adil atas konflik Israel-Palestina sesuai hukum dan kesepakatan yang ada, serta menyediakan diri untuk membantu dengan cara apapun yang mungkin bagi penguatan upaya-upaya pemerintah RI tersebut.
- Menyerukan kepada seluruh umat Islam -khususnya warga Nahdlatul Ulama- untuk menyelenggarakan shalat ghaib dan doa bersama guna mendoakan para syuhada’ dan korban jiwa akibat eskalasi kekerasan yang terjadi di Palestina, serta melaksanakan Qunut Nazilah sebagai bagian dari upaya memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala agar bencana kemanusiaan ini segera terhenti.
- Sebagai bagian dari solidaritas kemanusiaan dan perwujudan ukhuwah basyariyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama menggalang dana kemanusiaan guna membantu warga Palestina (termasuk menyisihkan Dana Infaq Jumat mendatang) untuk kemudian dikoordinasikan penyaluraannya melalui Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU).
Baca juga : Ketum PBNU Mengaku Tak Terima Undangan Saat Harlah PKB, Ada Apa?
Surat pernyataan tersebut dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 16 Rabiul Akhir 1445 H atau 31 Oktober 2023 M yang ditandatangani oleh Rais ‘Aam KH Miftachul Akhyar, Katib ‘Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal H Saifullah Yusuf.(jpg)
Editor: Yosep/Taufik-Pkl