NANGGUNG-RADAR BOGOR, Sudah hampir 4 bulan kemarau melanda wilayah Kabupaten Bogor. Sektor pertanian paling terdampak, salah satunya petani padi.
Hal itu berdampak pada beralihnya mereka, dari yang menanam pada, menjadi sayur mayur.
“Terkait sektor pertanian yang terdampak akibat kemarau, untuk panen yang sekarang, biasanya 90 persen tetapi karena ada kemarau, jadi sekitar 50 persen paling bagus,” ungkap Petani Padi di wilayah Desa Curug Bitung Kecamatan Nanggung, Nurjen (46) kepada wartawan.
Baca juga: Hulu Sungai Cileungsi Lebih Bening, Jadi Sumber Air Warga di Tengah Kemarau
Beruntung, mereka kini mendapatkan bantuan berupa pompa air dari Distanhorbun.
Ketua Poktan Taruna Tani Desa Curug Bitung, Kiki Komarudin menuturkan, dengan adanya bantuan pompa air dari Distanhorbun, bisa bermanfaat bagi petani di Nanggung.
“Dampak kekeringan sangat terasa ke petani padi, meskipun bisa panen tetapi tidak maksimal, jadi paling hasilnya 30 persen,” cetusnya.
Agar bisa mengaliri area sawah lain, dirinya akan membeli pipa yang ukuran 3/4 inci untuk perairan ke lahan lain. Karena posisi persawahan tidak datar melainkan berundak.
“Sudah ada pompa yang baru dan sumber airnya ada bisa lebih mudah mengaliri area persawahan,” kata Kiki.
Baca juga: BRIN Perkirakan Puncak Kemarau Terik di Indonesia Terjadi Pada Oktober 2023
Selain itu untuk memanfaatkan area sawah dari dampak kemarau, beberapa petani menggunakan lahan ditanam sayur mayur yang masa panennya tidak lama.
“Rencana sekarang itu akan ditanam cabai kacang tanah, bayam, sawi, alasannya waktu panen tidak lama. Dan nantinya bakal beralih ke padi lagi,” katanya.
Saat ini jumlah petani yang ada di poktan dan sudah mempunyai kartu tani berjumlah 94 tani dengan luas 30 hektar untuk sawah.
“Menurut saya yang paling parah tahun sekarang, yang terdampak hampir 75 persen lahan sawah,” tutupnya. (Abi)
Penulis: Jaenal
Editor: Rany Puspitasari