JAKARTA-RADAR BOGOR, Ekosistem usaha rintisan berbasis teknologi atau startup di Indonesia terus tumbuh. Sejumlah startup diantaranya lahir dari lembaga pendidikan vokasi seperti SMK atau diploma. Sejumlah pemodal siap mengucurkan pendanaan, untuk startup yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Banyaknya inovasi di lingkungan pendidikan vokasi itu disampaikan Ketua Penyelenggara Southeast Summit Jakarta ’23 Mawarjih Marulloh. “SMK atau diploma itu gudangnya inovasi,” katanya dalam Kick Off Southeast Summit Jakarta ’23 di Jakarta pada Jumat (27/10) malam.
Baca Juga : Ganjar : Pendidikan Kunci Utama Memberantas Kemiskinan
Dia mengatakan beberapa kali berdiskusi dengan anak-anak di SMK maupun di perguruan diploma. Tujuannya untuk menggali ide atau inovasi. Harapannya bisa diteruskan untuk menjadi startup yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pria yang juga Ketua komunitas Active Bussiness Club (ABC) itu mengatakan salah satu agenda yang mereka siapkan adalah pitching forum. Yaitu mempertemukan startup dengan pemilik modal. Dalam forum Southeast Summit Jakarta ’23 nanti bakal ada 300 startup yang presentasi di depan pemilik modal.
Nantinya akan tersedia modal untuk starup sebanyak USD 50 juta atau sekitar Rp 79,5 miliar. “Ini anggaran yang besar,” katanya. Setiap startup yang terpilih nanti presentasi selama tiga menit di depan calon pemodal. Kemudian ada sisi diskusi langsung dengan pemodal selama sepuluh menit.
Baca Juga : Prabowo Tinjau Pembangunan Gedung Akmil di Magelang
Ada beberapa kriteria sebuah startup menarik untuk didanai. Diantaranya adalah kesiapannya atau sudah peluncuran. Kemudian cara mereka bisa menghasilkan uang. Dan yang terpenting, sebuah startup harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kegiatan itu rencananya digelar di Jakarta pada 10 Desember nanti. (Jpg)
Editor: Yosep/Rachmi-pkl