25 radar bogor

Mewujudkan Transformasi Kesehatan Melalui Layanan Bogor Hade di RSUD Cibinong

Staf RSUD Cibinong saat peresmian ruangan VIP dan VVIP.

Jadi Rujukan Regional , Dituntut Berikan Layanan Unggulan

Jika dulu, antrian di rumah sakit-rumah sakit, termasuk RS daerah milik pemrintah, penuh sesak dan penanganan pasien membutuhkan tindakan berjam-jam. Kini kondisi tersebut, sudah tak terlihat dan berkurang, bahkan penanganan lebih cepat dan antrian bisa dilakukan online.

RADAR BOGOR, TRANSFORMASI kesehatan yang digaungkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan  (Kemenkes) RI perlahan-lahan mulai diterapkan. Ada enam pilar transformasi kesehatan yang digaungkan Kemenkes. Pertama, Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan,  Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan dan Transformasi Teknologi Kesehatan.

Baca Juga : ROE Internalisasikan Transformasi Kesehatan Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta

Keenam pilar transformasi sistem kesehatan tersebut, mencoba diterapkan RSUD Cibinong dalam satu layanan digital yakni Bogor Hade dan Cageur. Apalagi, kini fasilitas di RSUD Cibinong semakin lengkap.  Pasalnya, dalam upaya percepatan pelaksanaan transformasi kesehatan, semua pihak harus menjadi bagian dari proses untuk mewujudkan layanan kesehatan yang lebih baik.

 Sebab, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, dibutuhkan dukungan dan bantuan dari seluruh komponen bangsa.“Mewujudkan Indonesia sehat bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab seluruh komponen bangsa termasuk lembaga-lembaga seperti rumah sakit  atau organisasi kemasyarakatan.

Direktur RSUD Cibinong dr Yukie Meistisia Anandaputri Satoto menjelaskan, sebagai rumah sakit rujukan regional, RSUD Cibinong ditugaskan Kementerian Kesehatan untuk melaksanakan layanan-layanan unggulan, di antaranya layanan unggulan berbasis One Health Bogor Hade.

Bogor Hade merupakan layanan khusus gawat darurat untuk penyakit infeksi emerging dan zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Bogor Hade juga adalah pelayanan yang terintegrasi untuk pelayanan tradisional komplementer, untuk menangani pasien secara holistik, pengobatan tradisional komplementer itu melengkapi pelayanan kesehatan kedokteran modern.

Yukie menuturkan, dirinya belajar dari pengalaman pandemi Covid-19 di mana saat ini harus siap mengidentifikasi potensi wabah, juga harus selalu siap untuk kegawatdaruratan, apalagi jika berkaitan dengan wabah. Bogor Hade ini juga memberikan inovasi baru, yakni pelayanan kesehatan tradisional komplementer dan layanan kesehatan berbasis One Health yang pertama di Jawa Barat.

“Jika ada potensi wabah, dari Puskesmas bisa mengidentifikasi sejak awal, sehingga rumah sakit sudah bersiap-siap untuk menghadapi hal tersebut, juga sudah terkoneksi dengan 112 Diskominfo dan 119 SiTegar,” tutur Yukie.

Ia menambahkan, sebagai rumah sakit rujukan regional juga harus siap menerima kegawatdaruratan selama 24 jam, maka kami membangun Command Center kami di IGD. Selain menerima rujukan dari Puskesmas, juga menerima rujukan dari rumah sakit sekitar dan juga rujukan melalui layanan 112 dan 119.

“Dengan dukungan Bupati Bogor, RSUD Cibinong bersama Pemkab Bogor siap untuk menunjang pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat,” tandas Yukie.

Konsep One Health adalah kesehatan manusia terkait erat dengan kesehatan makanan, hewan, dan lingkungan.

“Saya memberikan apresiasi kepada RSUD Cibinong yang memilih layanan unggulannya adalah layanan One Health dalam pengendalian emerging diseases. Hari ini telah dikembangkan dan diluncurkan Bupati Bogor, ini luar biasa karena program pemerintah pusat disambut baik oleh Pemkab Bogor,” ungkap perwakilan Kemenkes, Sundoyo.

Sundoyo menerangkan, ini merupakan bukti nyata dukungan Pemkab Bogor dalam memberikan layanan yang memang dibutuhkan masyarakat. Serta upaya mengantisipasi bila ada wabah yang disebabkan emerging diseases di kemudian hari. (*pia)