25 radar bogor

Meski Angka Stunting Kota Bogor Turun, Namun Masih Menyisakan 1.800 Anak Lagi

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah membuka acara publikasi stunting sebagai aksi konvergensi ke-7 tingkat Kota Bogor dan pembentukan jejaring untuk promosi kesehatan.

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengungkapkan, 80 persen anak-anak di Kota Bogor pada Agustus 2023 sudah ditimbang, dan hasilnya menunjukkan data angka stunting mengalami penurunan, semula 2.300 menjadi 1.800 anak.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah usai membuka acara publikasi stunting sebagai aksi konvergensi ke-7 tingkat Kota Bogor dan pembentukan jejaring untuk promosi kesehatan.

“Turunnya angka tersebut sebagai upaya yang luar biasa hasil kolaborasi dan kontribusi semua elemen di Kota Bogor,” kata Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, baru-baru ini.

Baca juga: Angka Stunting di Kota Bogor Terus Turun, Tersisa 1.849 Balita Lagi

Dalam penanganannya Pemkot Bogor melibatkan ASN Kota Bogor dalam program ASN Penting-Lur, setiap bulan para ASN menyumbangkan telur seberat 1,5 kg bagi anak-anak di Kota Bogor.

Dengan diberikan protein secara kontinu bisa mengurangi stunting, atau meningkatkan berat badan serta tinggi anak-anak.

Untuk PR yang jumlahnya kurang lebih sekitar 1.000-an lanjut Sekda akan diupayakan melalui kolaborasi dengan para komunitas, namun pada 2024 akan dianggarkan di APBD Kota Bogor.

Sementara untuk angka risiko stunting, jauh lebih besar yaitu 20 ribuan.

Baca juga: Peringati HUT IDI ke-73, RSUD Leuwiliang Fokus Dukung Turunkan Stunting

“Di satu sisi kita harus turunkan dulu yang stunting mengingat waktunya hanya dua tahun, kalau terlambat atau tidak tertangani akan berdampak pada yang lainnya, salah satunya perkembangan otaknya akan terhambat. Pada sisi lain keluarga yang berisiko jangan sampai menambah lagi angka stunting karenanya ibu hamil, calon pengantin (catin), anak-anak dibawah dua tahun harus dari awal diberikan treatment agar tidak masuk stunting,” jelas Syarifah.

Syarifah menambahkan, untuk keluarga risiko stunting pemerintah pusat memberikan bantuan melalui Bapanas, di antaranya sembako, ayam dan telur bagi keluarga risiko stunting.

Bantuan lain diberikan pihak swasta, mengingat penanganan stunting adalah prioritas mulai dari pusat hingga daerah.(ded)

Penulis: Dede
Editor: Rany Puspitasari