BOGOR-RADAR BOGOR, Viral! Petugas keamanan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mencaci dan membentak perempuan tua yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima (PKL) hingga menangis histeris.
Aksi yang tidak manusiawi petugas keamanan terekam dalam unggahan video yang dibagikan salah satu akun X@@Pai_C1 hingga viral di media sosial.
Baca Juga: Polisi Telusuri Vila Horor di Puncak yang Dibooking Wisatawan Lewat Website
Video berdurasi 1.30 menit membuat netizen geram atas tindakan petugas keamanan yang bersikap kasar terhadap pedagang perempuan tua itu.
Bahkan viralnya video tersebut, pihak TMII angkat bicara atas tindakan yang dilakukan karyawannya.
Humas TMII, Novera Mayang Sari mengaku meminta maaf atas tindakan petugas keamanan TMII kepada Pedagang Kaki Lima yang viral di média sosial.
Novera Mayang Sari menambahkan, apa yang dilakukan pihaknya dalam menegur PKL kurang pantas walaupun pedagang tetap salah dengan berjualan di area TMII.
“Kita sudah menegur yang bersangkutan yang dinilai masyarakat kurang pantas. Ini lagi penertiban yang dilakukan tidak resmi. Namun masalah ini sudah diselesaikan secara damai,” kata Novera Mayang Sari.
Lanjut Novera Mayang Sari, petugas keamanan tersebut sudah meminta maaf kepada ibu tersebut.
Hal ini saya sampaikan, kata Novera Mayang Sari bahwa pedagang kaki lima dilarang berjualan di area TMII.
“Ibu tersebut juga meminta maaf dan mengaku kesalahannya dan tidak mengulangi berjualan di area TMII,” katanya.
Terkait video vial tersebut, Manajemen TMII juga menyampaikan permohonan maafnya atas tindakan salah satu petugas keamanannya di media sosial
“Kami dari manajemen TMII, memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan terkait video yang beredar,” posting manajemen TMII di Instagram.
“Halo kak, terkait reels yang kakak post di Instagram, kami ingin menyampaikan penyesalan yang dalam atas kejadian ini”.
“Kami dari Manajemen TMII menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan terkait video yang beredar”, tulisnya.
Dalam video tersebut, petugas keamanan berusaha melakukan penertiban kepada pedagang tidak resmi.
Namun sangat disesalkan, petugas keamanan tersebut bertindak dengan tidak semestinya.
Hal ini telah diselesaikan secara damai dan petugas tersebut telah meminta maaf atas perbuatannya.
Manajemen TMII sudah menyampaikan perihal ini kepada perusahaan penyedia jasa keamanan tersebut dan kami sudah menindak tegas sehingga petugas keamanan tersebut sudah dibebastugaskan.
“Untuk selalu memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung, pedagang tidak resmi akan ditertibkan dan manajemen TMII akan melakukan sosialisasi agar proses penertiban tetap sesuai SOP yang berlaku di TMII”.
Sekadar informasi, video singkat yang menampilkan seorang perempuan berumur menangis histeris viral di media sosial.
Nampak dalam video ini petugas keamanan tersebut memperingati ibu pedagang itu berulang kali yang mengancam terjadinya pelanggaran secara sengaja oleh si ibu karena masih berjualan diarea TMII.
Meski sudah meminta ampun sambil menangis, Satpam TMII tampak terus membentak dan mengambil paksa tas berisi dagangan si ibu.
Video sontak ini viral dan memancing rasa iba dari netizen.
Video ini pun berulang kali diunggah diberbagai platform media baik instagram, X bahkan tiktok.
Walau sedang menjalankan tugas, banyak netizen yang beranggapan aksi satpam tersebut melampaui batas karena melakukannya dengan cara kejam.
“Astagfirullah kejam banget.. jangan sampai segitunya woy”, tulis AS dalam cuitan akun X pribadinya.
Baca Juga: Progress Proyek Revitalisasi Pasar Jambu Dua: Sudah Berjalan 50 Persen, Desember Rampung
Selain itu, salah satu pemilik akun tiktok menyebut tindakan tersebut menimbulkan dilema bagi orang miskin.
“Apakah takdir orang miskin selalu ditindas? bukannya orang miskin tak mampu dilindungi negara? Coba diposisi si ibu. Dilema hidup serba salah. Sekarang fakta kejamnya dunia semakin terasa” tulisnya.
“Astaghfirullah pak baru juga jadi satpam kejam benar sama ibu-ibu, gak punya hati nurani, belas kasihan sama ibu ini di bentak bentak,” kata mamadhea@7606#. (net/dis)
Editor: Yosep/Alma-Radar Bogor