Penulis: Sri Wahyuning Puji Ayu Lestari, Asri Yusnitasari, Gita Eka Prahasti, Milka Sulistiawati, Ahmad Rinaldi, Usman Maulana Ismail
(Mahasiswa Magister Teknologi Pangan, IPB)
Near-Field Communication (NFC), diartikan sebagai seperangkat teknologi konektivitas nirkabel berbasis teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dengan menggunakan induksi medan magnet untuk komunikasi antar perangkat elektronik yang mengandung NFC tag dalam jarak yang dekat.
NFC merupakan perluasan dari RFID, target NFC dapat menghasilkan konten unik untuk setiap pertukaran dan mengirimkannya kembali ke inisiator. Sebagai contoh adalah menggunakan NFC untuk bertukar data alamat antara dua ponsel.
Perangkat yang telah menggunakan chip NFC, seperti smartphone akan menghasilkan layanan interaktif yang lebih baik dan nyaman digunakan untuk konsumen.
NFC yang digunakan pada ponsel dapat mengubah ponsel menjadi alat pembayaran transaksi keuangan seperti halnya kartu kredit.
Kemajuan teknologi pada sensor pintar dan interface nirkabel membawa dunia digital dan fisik lebih dekat melalui Printed Electronic (PE) atau biasa disebut sebagai label cerdas.
Label cerdas diaplikasikan pada kemasan sehingga dapat memberikan nilai lebih dibandingkan dengan kemasan biasa. Konsumen dapat melihat informasi detail mengenai produk, diskon, dan harga promosi melalui label cerdas.
Produsen memanfaatkan label pintar untuk membujuk dan menarik minat konsumen supaya membeli produk mereka.
Teknologi NFC tag merupakan alternatif pengganti dari barcode yang dapat menyederhanakan semua tahapan QR code hanya dengan mendekatkan smartphone pada label NFC saja.
Smartphone akan langsung menampilkan semua data yang ada pada label pintar dan juga dapat memberikan informasi real-time suatu produk, misal untuk mendeteksi tingkat kesegaran susu secara real-time hanya dengan mendekatkan smartphone pada label NFC.
Label NFC pada kemasan dapat menjadi salah satu bentuk komunikasi produsen pada konsumen untuk menarik minat konsumen saat mereka berbelanja.
Konsumen dapat mengakses informasi mengenai produk yang akan mereka beli dengan mendekatkan smartphone mereka pada label NFC yang ada pada produk.
Label NFC juga dapat menginformasikan kualitas produk makanan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen kepada produsen sehingga konsumen akan membeli produk mereka.
Dari sisi produsen, label NFC pada makanan dapat digunakan untuk mengakses dan memantau seluruh akses jaringan rantai pasok produk tersebut.
NFC sulit untuk dipalsukan sehingga dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi dibandingkan.
Namun demikian, NFC tidak akan menggantikan seluruh teknologi barcode karena alasan harga, tetapi penggunaan NFC akan sangat berguna.
Toppan adalah salah satu produsen kemasan, mengembangkan kemasan cerdas dengan mengintegrasikan NFC ke dalam kemasan yang diproduksi.
Hal ini dapat meningkatkan keamanan dan meningkatkan efisiensi produksi selama proses pengemasan.
Bagian dari sirkuit NFC yang diintegrasikan ke dalam kemasan akan rusak jika ada upaya untuk mengambil NFC dari kemasan, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang diakibatkan penggunaan label NFC.
Perkembangan teknologi pembuatan kemasan dengan mengintegrasikan label NFC kedalam bagian tengah lapisan kemasan multilayer.
Teknologi NFC saat ini sudah mulai digunakan dalam kemasan pangan, contohnya digunakan pada botol minuman beralkohol, seperti botol wine dan minuman keras.
Saat botol dibuka, chip NFC kemudian diaktifkan, dan dengan menggunakan smartphone bisa mendapatkan akses ke informasi di dalam chip tersebut.
Informasi dapat mencakup segala hal yang ingin diketahui seperti penawaran khusus, promosi, informasi nutrisi, keaslian produk, nomor ijin edar, dan sebagainya.
Selain itu, chip tersebut juga dapat memberikan informasi kepada pelanggan apakah kemasan pernah dibuka atau dirusak sebelumnya.
Pada produk kosmetik teknologi NFC baru-baru ini digunakan untuk produk rambut dengan komposisi yang dipersonalisasi.
Calon pembeli dapat menempelkan smarthphone mereka ke botol untuk menerima informasi tambahan tentang produk, jenis rambut apa yang paling cocok untuk produk tersebut, dan kekhawatiran yang mungkin dirasakan konsumen sebelum membeli untuk memastikan bahwa konsumen mendapatkan produk yang tepat.
Aplikasi NFC pada kemasan memiliki keuntungan yaitu dapat memberikan informasi yang lebih banyak, detail dan akurat mengenai produk, informasi yang disampaikan juga dapat dibuat lebih interaktif dan menarik sehingga dapat menarik minat pembeli serta menaikan penjualan produk dan penggunaan yang mudah.
Sedangkan beberapa kelemahan aplikasi NFC yaitu saat ini belum semua telepon genggam memiliki perangkat NFC sehingga proses transfer data tidak dapat dilakukan, memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan penggunaan QR Code atau kemasan pada umumnya, dan tidak cocok diaplikasikan pada proses jual beli produk secara online karena kontak antara chip NFC dan perangkat pembaca NFC pada smartphone. (*)