25 radar bogor

Kondisi Global Tak Kondusif, Dolar AS Makin Perkasa

dolar dan rupiah
Ilustrasi Matar Uang Dolar dan Rupaih

JAKARTA-RADAR BOGOR, Perekonomian global melemah dengan ketidakpastian yang semakin meningkat tinggi. Ditambah dengan menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) alias USD yang menyebabkan tekanan pelemahan berbagai mata uang di berbagai negara. Termasuk nilai tukar rupiah.

Baca Juga : IHSG Diperkirakan Variatif Seiring Sentimen Domestik dan Global

Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen pada Kamis lalu (19/10). Keputusan tersebut ditempuh untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global. Sekaligus upaya pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor (imported inflation).

Berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI, mata uang Garuda sempat berada di level Rp 15.943 per USD Senin lalu (23/10). Kemudian, sedikit menguat di posisi Rp 15.869 per USD, kemarin (24/10).

Alhamdulillah rupiah dan hampir semua mata uang Asia lainnya menguat terhadap USD,” ucap Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto kepada Jawa Pos.

Namun, meskipun kemarin sedikit menguat, nyatanya rupiah masih dalam tren pelemahan jika dilihat selama periode Januari-Oktober. Edi menjelaskan, pelemahan terhadap USD terjadi hampir terhadap semua mata uang negara emerging market (berkembang).

Sentimen datang dari global yang kurang kondusif. Terkait persepsi pelaku pasar atas sikap The Fed yang masih hawkish dan konflik geopolitik Timur Tengah perang Hamas dan Israel.

“Kondisi global sedang dalam penyesuaian risk appetite akibat perkembangan yang terjadi. Tecermin dari adanya kenaikan yield US Treasury. Implikasinya, terjadi capital outflow oleh investor asing dari negara-negara emerging market,” jelas Edi.

Namun, lanjut dia, melihat besaran capital outflow asing tidak terlalu masif. Bahkan saat ini menunjukkan perlambatan dana asing keluar.

Menghadapi kondisi itu, BI menanggapi melalui policy rate maupun masuk di pasar spot maupun di pasar domestic non-deliverable forward (DNDF). Dengan demikian, bank sentral memastikan market confidence tetap terjaga. Khususnya menjaga keseimbangan supply dan demand valuta asing (valas) di pasar.

“Cadangan devisa masih dalam jumlah yang sesuai dengan kecukupan. Terkait policy rate, tentu pasti akan ada assesmen di RDG (rapat dewan gubernur) bulanan bulan depan,” pungkasnya.

Terpisah, Presiden Joko Widodo terus memonitor kondisi ekonomi terkini, termasuk pergerakan volatilitas nilai tukar rupiah. Meski hampir mendekati Rp 16 ribu per dolar AS, Jokowi menyebut rupiah masih dalam batas aman.

“Kalau kita lihat persentase depresiasi mata uang kita juga masih aman. Aman untuk sektor riil, aman untuk sektor keuangan, dan aman juga untuk inflasi,” ujarnya.

Menurut dia, secara umum, kondisi ekonomi RI masih tetap terjaga. Hal itu salah satunya tercermin dari ketersediaan kas negara yang disebutnya masih mencapai Rp 616 triliun.

“Jadi, untuk napas panjang sampai 2024 masih masih aman, dan kalau pagi ketemu Bu Sri Mulyani masih senyum, di hati saya masih tenang,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penguatan dolar AS dipicu adanya kebijakan kenaikan suku bunga tinggi yang terjadi dalam waktu lama di AS. Hal itu membuat banyak arus modal kembali masuk ke AS.

’’Kita semua tahu fenomena global saat ini dengan AS hadapi inflasi yang cukup tertahan tinggi dan kondisi ekonomi yang cukup kuat, mereka kemudian mengeluarkan signal atau paling tidak dibaca market, bahwa higher for longer itu akan terjadi dan ini yang sebabkan banyaknya capital flowing back to Amerika Serikat,’’ jelas Menkeu.

Baca Juga : Dukung Wujudkan Smart Province, Pemkab Bogor Ikuti Penandatanganan Komitmen Bersama

-Januari: Rp 14.992
-Februari: Rp 15.240
-Maret: Rp 14.977
-April: Rp 14.661
-Mei: Rp 15.003
-Juni: Rp 15.000
-Juli: Rp 15.092
-Agustus: Rp 15.237
-September: Rp 15.487
-24 Oktober: Rp 15.943

Keterangan: harga setiap akhir bulan. (jpg)

Editor : Yosep/Maura-pkl