JAKARTA – RADAR BOGOR, DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia atau GAMKI periode 2023-2026, Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengukuhkan badan bentukan Bidang PPPA di sekretariat DPP GAMKI, Menteng, Jakarta Pusat Kamis (19/10/2023). Badan ini diberi nama Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak yang disingkat BP3A.
Baca Juga : Gamki Mengajak Gibran Apel Siaga Dalam Rangka Sumpah Pemuda
“BP3A ini merupakan badan bentukan semi otonom yang merupakan perpanjangan tangan bidang PPPA untuk memaksimalkan program kerja bidang khususnya dalam lingkup isu-isu terkait perempuan dan anak,” ungkap Sekretaris Umum GAMKI Alan Christian Singkali.
Tambah Alan, isu perempuan dan anak menjadi concern DPP GAMKI masa bakti 2023-2026, mengingat makin maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak belakangan ini.
Di hari yang sama, setelah pelantikan anggota dilakukan diklat dengan bentuk seminar dan diskusi. Tema yang diangkat adalah Memutus Mata Rantai Human Trafficking & Kekerasan Berbasis Gender di Indonesia, disampaikan oleh Dr. Ejodia Kakoensi.
Karena anggota badan berada di berbagai kota, pelantikan dan diklat dilakukan secara hybrid. Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPP GAMKI yang akrab disapa Rienova juga menuturkan sebelum terbentuk dan dilantik, bidang PPPA sudah melakukan open recruitment hingga akhirnya menerima 20 peserta.
Mereka tidak hanya dari Jakarta dan sekitarnya, melainkan berasal dari beberapa daerah lain seperti Tangerang Selatan, Medan, Tapanuli Utara, Kabupaten Karo, Gunungsitoli, Toraja, Palopo, Bolang Mongondow, Ambon, Ternate, Kupang, Sumba, dan Jayapura.
Sampai pada tahap Pengukuhan dan Pelantikan Anggota BP3A ini telah melalui beberapa tahapan, yaitu Open Recruitment, wawancara calon anggota, dan pengukuhan serta Diklat anggota Badan untuk penyamaan persepsi dan penyampaian kerja teknis BP3A kedepan. Jadi, tidak dibuka lagi ruang bagi yang ingin bergabung. Pendaftaran sudah ditutup sejak September 2023 lalu.
Setelah pengukuhan dan diklat, BP3A ini akan melakukan kegiatan berupa Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (16 HAKTP) sekaligus Pelatihan Advokasi Perempuan yang rencananya akan dilaksanakan pada 25-27 November mendatang di Nusa Tenggara Timur (NTT). (*)
Editor : Yosep