AMERIKA SERIKAT-RADAR BOGOR, Selama misi Apollo 17 pada 1972, yang merupakan terakhir kali manusia menapakkan diri ke permukaan Bulan.
Astronot Amerika Serikat, Harrison Schmitt dan Eugene Cernan berhasil mengumpulkan sekitar 110,4 kg sampel tanah dan batuan yang kemudian dikembalikan ke Bumi untuk diteliti lebih lanjut.
Baca Juga : Asteroid Besar Diprediksi Akan Menabrak Bumi, NASA Ungkap Waktunya
Setengah abad kemudian, kristal mineral zirkon di dalam fragmen batuan beku berbutir kasar yang dikumpulkan oleh Schmitt memberi para ilmuwan pemahaman yang lebih dalam tentang pembentukan bulan dan usia yang tepat dari pasangan Bumi.
Dilansir dari Space pada Selasa (24/10), ilmuwan mengungkapkan bulan kini berusia sekitar 40 juta tahun lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dikatakan bulan terbentuk lebih dari 4,46 miliar tahun yang lalu atau dalam kurun waktu 110 juta tahun setelah kelahiran tata surya.
Hipotesis utama pembentukan bulan adalah selama sejarah awal tata surya yang kacau, sebuah obyek seukuran Mars yang disebut Theia menabrak Bumi purba.
Lalu melontarkan magma batuan cair ke luar angkasa, membentuk piringan puing-puing yang mengorbit Bumi dan menyatu menjadi bulan. Namun waktu yang tepat untuk pembentukan bulan masih sulit dipastikan.
Kristal mineral dapat terbentuk setelah magma mendingin dan memadat.
Para peneliti menggunakan metode yang disebut tomografi probe atom untuk mengonfirmasi usia benda padat tertua yang diketahui terbentuk setelah tumbukan raksasa yaitu kristal zirkon di dalam pecahan jenis batuan yang disebut norit yang dikumpulkan oleh Schmitt.
“Saya menyukai fakta bahwa penelitian ini dilakukan pada sampel yang dikumpulkan dan dibawa ke Bumi 51 tahun yang lalu. Pada saat itu, tomografi probe atom belum dikembangkan dan para ilmuwan tidak akan membayangkan jenis analisis yang dilakukan ini,” ujar Phillip Heck peneliti dari Chicago dikutip dari Reuters.
Baca Juga : Jeff Bezos Terbang ke Luar Angkasa bareng Remaja 18 Tahun
Batuan yang mengandung zirkon dikumpulkan di lembah Taurus Littrow di tepi tenggara Mare Serenitatis bulan dan disimpan di pusat Antariksa Johnson NASA di Houston. (JPG)
Editor : Yosep/Zulham-pkl