JAKARTA-RADAR BOGOR, Sosok wanita bernama Regi Nazlah diduga terlibat dalam kasus penganiayaan yang dialami selebgram bernama Afifah Riyad.
Sebelumnya, Afifah Riyad menceritakan bahwa dirinya dianiaya oleh mantan kekasih sang suami hingga babak belur. Hal itu ia sampaikan melalui akun Instagram pribadinya pada Senin (23/10/2023).
Baca Juga : Afifah Riyad Jadi Korban Penganiayaan Mantan Kekasih Suami
Regi Nazlah diduga sebagai mantan pacar Derry Fransakti, yang melakukan kekerasan fisik terhadap Afifah Riyad akibat gagal move on.
Setelah viralnya kejadian tersebut, netizen langsung mencari tahu keberadaan Regi Nazlah. Namun, akun Instagram dan TikTok Regi mendadak hilang dan tak bisa ditemukan.
Sementara itu, imbas viralnya pengakuan Afifah Riyad, beberapa netizen banyak ikut speak up dan mengaku pernah dibully oleh Regi Nazlah saat masih SMP.
“@afifahriyad maaf ka tapi dia emang tukang bully sejak smp, aku masih trauma dan ingat kejadian waktu aku smp dulu, aku pernah didatengin dengan cara yang sama dia baikin aku bilang mau berteman setelah jumpa aku disiksa sama temen-temenya juga dia bawa temennya yang cakapnya kotor banget dan aku juga tau sampai sekarang siapa orangnya dan manusianya. Kamu yang kuat ya kak semoga kamu bisa cepet sembuh ka,” tulis @ pujirahma di unggahan instagram Afifah Riyad.
Netizen lain yang diduga satu SMP dengan Regi, mengaku bahwa mantan pacar Derry Fransakti itu adalah tukang bully saat masih sekolah.
“@pujirahma ihhhh puji bener baget, waktu satu smp sama di hrpn mandiri dia kek berasa ketua genk mean girls gitu. Dan aku juga dicakar sampe berdarah-darah cuma gara-gara dia ngerasa iketan rambut aku dikatain culun kalo inget itu kesel baget sumpah, penyakit hati dan berasa paling oke,” kata @ __aishaaa.
Melihat latar belakang pendidikannya, Regi Nazlah pernah berkuliah di Universitas Satya Negara Indonesia Jurusan Ilmu Komunikasi sejak 2019.
Meski demikian, hingga kini Regi Nazlah belum memberi klarifikasi terkait tudingan bahwa dirinya adalah pelaku penganiayaan selebgram Afifah Riyad tersebut.(jp)
Editor : Pipin Apriani