GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Mata perih, kulit gatal, kepala pusing, Perut mual. Itulah yang dirasakan ratusan warga di dekat Sungai Cileungsi, dan Kali Bekasi belakangan ini.
Tercemarnya Sungai Cileungsi hingga ke Kali Bekasi itu membuat warga di Bogor dan Bekasi menderita.
“Sudah hampir tiga bulan, gak ada perubahan, makin parah dampaknya untuk warga,” kata Rizki salah satu warga Desa Wanaherang, kepada Radar Bogor Jumat (20/10/2023).
Bukan itu saja, tercemanya Sungai Cileungsi oleh limbah berbahaya B3 itu, juga mulai merusak perabotan rumah tangga. Salah satunya di Desa Bojong Kulur. Banyak warga di sana mengeluhkan perabotan rumah tangga di rumahnya turut tercemar limbah B3, sungai Cileungsi.
Baca juga: Tangani Pencemaran Sungai Cileungsi, Pemkab Terjunkan Aparat Gabungan
“Banyak ibu-ibu mengeluh, perabotan rumah tangga pada lengket karena terpapar limbah yang menguap akibat panas dan angin yang kencang belakangan ini,” kata ketua KP2C, Puarman kepada Radar Bogor, Jumat (20/10/2023).
Puarman juga menilai, pencemaran Sungai Cileungsi ini semakin menjadi, lantaran volume air Sungai Cileungsi yang terus menyusut akibat kemarau panjang.”Makin parah ini,” akunya.
Hal senada dikatakan oleh Ketua KPKB (Komunitas Pecinta Kali Bekasi) Fahmi Rozi. Kata dia, Kali Bekasi yang tesambung dengan Sungai Cileungsi juga ikutan tercemar.
“Limbah yang mencemari Sungai Cileungsi ini berdampak ke Kali Bekasi. Kami harap pemerintah daerah maupun pusat segera ambil tindakan tegas kepada perusahaan yang mencemari sungai,” katanya kepada Radar Bogor.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Bambam Setia Aji mengatakan, saat ini sudah disiagakan tiga pos pemantau Pencemaran Sungai Cileungsi.
Baca juga: Fakta baru, Air Sungai Cileungsi Mengandung Limbah Berbahaya B3
“Sudah mulai, ada tiga pos jaga sesuai dengan tingkat pencemaran, pos 1,2 dan 3,” katanya kepada Radar Bogor.
Pos jaga itu nantinya akan beroprasi selama 30 hari masa kerja yang dibagi dalam tiga bulan. Yakni, Oktober, November, dan Desember.”Bulan ini (Oktober) dilaksanakan selama 7 hari. Akan full di bulan November,” tuturnya.
Untuk diketahui, Sungai Cileungsi tercemar limbah berbahaya B3. Tercemarnya Sungai Cileungsi terjadi di wilayah Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Akibat pencemaran tersebut, ribuan ikan di Sungai Cileungsi mati. Adapun pencemaran Sungai Cileungsi sudah terjadi lebih dari 7 tahun. (all)
Penulis: Arifal
Editor: Rany Puspitasari