25 radar bogor

Tim EmBeton IPB University Manfaatkan Serat Wol Domba Lokal Jadi bahan Subtitusi pada Beton

Tim EmBeton IPB University Manfaatkan Serat Wol Domba Lokal Jadi bahan Subtitusi pada Beton

BOGOR-RADAR BOGOR, Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Eksakta IPB University, atau Tim Embeton merupakan salah satu tim yang bertujuan untuk memanfaatkan serat wol domba lokal yang menjadi limbah terbesar no. 2 di sektor peternakan sebagai bahan subtitusi beton portabel pada Concrete Canvas.

Embeton didirikan oleh lima mahasiswa IPB University yaitu Muhammad Aditiya Resqiyanto, Muhammad Reza Nurmansyah, Anthony Dwya Putra, dan Dzaki Ihsaan Tamba yang merupakan mahasiswa dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan serta Rifqi Hafidz Ash Shiddiq dari Departemen Teknologi Hasil Ternak dengan dosen pendamping yaitu Dr. Eng. Heriansyah Putra, S.Pd., M. Eng.

Embeton telah berhasil memanfaatkan wol domba lokal sebagai bahan tambah untuk memperbaiki sifat mudah memuai pada Canvas Concrete yang ditimbulkan dari penggunaan bahan PVC.

Parameter wol seperti kuat lentur dan pola benang diuji untuk mengevaluasi kelayakan wol sebagai bahan tambahan pada Canvas Concrete.

Baca juga: Manfaatkan Limbah Pangan, Tim PKM-K IPB University Produksi Fitomin

Pengaruh tambahan wol terhadap kuat tekan, kelenturan Canvas Concrete juga dievaluasi untuk melihat potensi penggunaan wol pada Canvas Concrete.

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi lebih lanjut mengenai peningkatan kekuatan Canvas Concrete.

Berdasarkan hasil analisis ragam dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh P-value <0,05 sehingga perlakuan memberikan pengaruh terhadap nilai kuat lentur.

Kemudian, berdasarkan analisis lanjut Duncan pola diagonal tidak berbeda nyata dengan pola vertikal yang menyatakan tidak ada pengaruh dalam pola apabila dianalisis dari kuat lentur proyeksi, sementara itu kontrol berbeda nyata dengan pola diagonal dan vertikal.

Berdasarkan kuat lentur yang dihasilkan pada pengujian membuktikan bahwa beton ini dapat digunakan sebagai proyek-proyek ringan seperti pekerjaan pondasi non-struktural, jalan setapak, trotoar, paving block, taman, hingga pelapis lereng dengan memperhatikan kembali kemiringan lereng, kondisi lingkungan dan desain.

Baca juga: Pegawai BSIP Kementan jadi Lulusan Doktor Tercepat di IPB University, Raih IPK 4.00

Kemudian dengan kuat lentur 6,74 dan 6,71 Mpa dibandingkan dengan shotcrete yang memiliki kekuatan 2,28 Mpa yang diambil dari SNI 2493-2011, maka hasil ini menunjukkan bahwa sampel lebih baik dan layak digunakan sebagai proyek irigasi, saluran distribusi, dan pondasi elemen irigasi lainnya.

Kelebihan lainnya ialah kemudahan pada proses mobilisasi yang bisa dilakukan dengan berbagai macam kendaraan angkut dibandingkan dengan shotcrete atau beton cair yang harus menggunakan kendaraan khusus.

Editor: Rany Puspitasari