BOGOR-RADAR BOGOR, Longsornya bagian bawah Jembatan Cibalok yang ada di Jalan Raya Wangun (Tajur) ternyata membutuhkan waktu penanganan yang cukup panjang. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebut penanganan membutuhkan waktu hingga 3 bulan.
Hal itu disampaikan Penilik Jalan Nasional (PJN) Ruas Jalan Tajur-Ciawi PPK 5.2 Kementerian PUPR, Nur Hadi usai meninjau longsor tersebut pada Jumat (13/10) malam.
Dirinya mengatakan, longsoran terjadi akibat rapuhnya abutment bawah jembatan yang sudah dimakan usia. Abutment yang longsor merupakan bagian pelebaran jembatan sebelumnya yang sudah berusia 8-9 tahun.
Hadi menyebut sebetulnya pihaknya sudah berencana memperbaiki rapuhnya abusment tersebut sejak pertengahan tahun 2023 lalu, namun akhirnya jembatan itu lebih dulu mengalami longsor.
Baca juga: Jembatan Dekat Mal Ramayana Tajur Amblas, Puluhan Kendaraan Terjebak Macet
“Berdasarkan jadwal yang telah kami buat, rencananya di hari Senin (16/10) besok akan dilakukan penanganan dan perbaikan abusmen yang mengalami kerusakan. Dengan kejadian seperti ini Insyaallah jika tidak ada halanagan kami akan memobilisasi tenaga kerja,” ujarnya saat ditemui Radar Bogor di lokasi longsor.
Sementara itu perbaikan secara efektif akan berlangsung pada pekan depan. Hadi menyebut dalam jadwal yang telah dibuatnya perbaikan akan berlangsung selama 3 bulan.
Namun dirinya berjanji akan berupaya menyelesaikan penanganan longsor lebih cepat supaya arud lalu lintas dapat kembali pulih dan berjalan normal. Selama penanganan itu berlangsung, arus lalu lintas akan tetal ditutup sebagian.
Baca juga: Bagian Bawah Jembatan Cibalok Jalan Raya Tajur Longsor, Warga: Awalnya Kecil Lalu Membesar
“Sisi yang rusak hanya bagian pelebaran yang ada di abusment. (Sementara) di batas abusment betonnya masih utuh. Makanya kami jeda 2 meter karena titik ini memang perlu perbaikan penanganan. Bagian atasnya yaitu beton dan hotmix masih bagus. Persentase kerusakan hanya 15 persen dari luasan jembatan,” lengkap Hadi.
Ia menegaskan kontruksi jembatan tidak mengalami goyanh karena kontruksi bentangannya tidak terlalu panjang dan salurannya berukuran kecil. (Fat)
Penulis: Reka Faturachman
Editor: Rany Puspitasari