25 radar bogor

Perdana, Kota Bogor Ditunjuk Pilot Project 1 Juta Bayi Unggulan

Kota Bogor secara resmi ditunjuk jadi pilot project 1 juta bayi unggulan Indonesia dalam upaya penurunan angka stunting di Indonesia.

BOGOR-RADAR BOGOR, Kota Bogor secara resmi ditunjuk jadi pilot project 1 juta bayi unggulan Indonesia dalam upaya penurunan angka stunting di Indonesia.

Adapun, program 1 juta bayi unggulan Indonesia sendiri merupakan program yang dimiliki Perkumpulan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Indonesia (P3SI).

“(Kenapa Kota Bogor) pertama karena kedekatan dengan ibu kota. Kemudian kebetulan kita mempunyai kedekatan dalam kaitan dengan informasi yang cepat, cepat tanggap dari pada stakeholder,” kata Ketum P3SI, Siti Radarwati di Paseban Narayana, Balai Kota Bogor pada Rabu, (4/10).

Baca juga: Kasus Istri Pergi Tinggalkan Suami Kembali Terjadi di Bogor, Kali Ini Menimpa Warga Kota Bogor

Siti Radarwati menjelaskan, kecepatan yang dimaksud dalam hal ini berkaitan dengan data angka stunting. Atas hal itu, Kota Bogor menjadi daerah yang siap menerima program dari P3SI.

“Jadi ini lah data yang kami terima semua, menjalankan program ini plus dengan data, agar bisa terpantau dan hasilnya juga dapat terukur,” ucap dia.

Menurut dia, ada empat program yang dimiliki P3SI dan akan dijalankan di Kota Bogor. Pertama, melakukan edukasi terhadap calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui hingga ibu yang memiliki balita.

Kedua, melakukan program 1 juta bayi unggulan, yang mana dari 1.000 hari menjalankan program ini targetnya bisa menghasilkan bayi yang sehat.

Ketiga, melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan jangkauan dari pada pencegahan dan penanggulan stunting.

“Terakhir (keempat) kita akan berkerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan penambahan gizi, dan asupan makanan bagi ibu ibu hamil maupun balita,” imbuh dia.

Soal wilayah Kota Bogor yang akan disasar dalam program ini, ditambahkan Ketum P3SI, pihaknya akan mengikuti arahan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

“Kami mengikuti arahan Pemkot Bogor, karena mungkin mereka yang paling tau persis mana titik-titiknya untuk dilakukan intervensi terhadap ibu hamil maupun anak-anak yang balita itu,” ujar Siti Radarwati.

Baca juga: Peduli Stunting, RS Azra Berikan Telur Kepada Warga di Sekitar Rumah Sakit

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Bogor untuk mencegah dan menghentaskan stunting, yang saat ini masih jadi PR bagi semua.

Karena, bagaiamana pun juga target sasaran Pemerintah Pusat adalah penurunan prevalensi stunting sebesar 14 persen pada 2024.

“Ini yang harus kita dorong langsung kepada masyarakat yang memiliki potensi stunting, ataupun masyarakat yang kini memiliki bayi stunting,” kata Dedie A Rachim.

Menurut dia, kehadiran P3SI ini menjadi penyemangat, karena nanti akan ada beberapa program yang dilaksanakan, kemudian juga ada yang akan mensuport dan mendorong peningkatan kualitas gizi masyarakat.

“Sehingga potensi stunting itu akan segera bisa kita turunkan, dan paling tidak prevalensi oleh pemerintah bisa lebih cepat tercapai,” ucap Dedie A Rachim.

Kemudian, dilanjutkan Wakil Wali Kota Bogor, pihaknya juga meminta ada beberapa ide dan inovasi lain dari P3SI, untuk bisa mempercepat penurunan dan pencegahan stunting di Kota Bogor.

“Kita tunggu ide dan inovasinya, yang nantinya bisa di publikasikan dalam rangka mencegah angka stunting dari P3SI sendiri,” ungkap dia.

Dedie menjelaskan, untuk jumlah berdasarkan bulan timbang balita ada 3.850 anak yang tersisa.

“Target tentu kita bereskan dulu 1.850 anak, kalau bisa sih secepatnya paling tidak di tahun 2025 sudah seminim mungkin,” tandas Dedie A Rachim. (ded)

Penulis: Dede Supriadi
Editor: Rany Puspitasari