25 radar bogor

Air Sumur Tercemar BBM di Gunung Sindur, DLH Kabupaten Bogor Masih Tunggu Hasil Lab

Air Sumur warga
Air sumur salah saut warga Kampung Nagrog Desa Pengasinan Kecamatan Gunung Sindur, yang bercampur BBM, Kamis (7/9/2023).

GUNUNG SINDUR-RADAR BOGOR, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor masih menunggu hasil laboratorium dari Puslabfor Polri terkait air tanah warga yang tercampur BBM. Lantaran diduga ada kebocoran tangki SPBU ke area pemukiman warga di Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur.

“Kita sudah ke lapangan dan mengambil sampel. Ternyata sampel minyak itu metode khusus langsung Puslabfor Polri yang harus ambil. Tapi saat ini belum rilis hasilnya. Biasanya kalau laboratorium itu 14 hari,” ungkap Kasi Penegakan Hukum DLH Kabupaten Bogor, Dyan Heru Sucahyo, Selasa (19/9).

Baca Juga: Air Tanah Tercampur BBM di Gunung Sindur, Diduga Karena Kebocoran Tangki SPBU

Dia mengakui, ada dugaan kebocoran tangki yang menyebabkan air sumur warga tercemar BBM. Akan tetapi, kondisi sumur yang ada di kedalaman tanah membuat pihak DLH kesulitan memeriksanya.

Menurutnya, Pertamina punya parameter tersendiri untuk mengukur kebocoran minyak ke dalam air sumur milik warga.

“Kalau pengaruh terhadap kemarau, dugaan ke situ ada juga. Karena beberapa kemungkinan memang ada dan sumur terkontaminasi sebetulnya terhalang oleh jalan. Kemudian 3 atau 4 rumah terkontaminasi mungkin karena kontur tanah,” bebernya.

Selain itu, jarak area SPBU ke pemukiman warga seharusnya diatur zona vital dan tidak boleh dibangun rumah atau tempat tinggal.

Seperti diketahui, jarak ideal antara pemukiman warga dan kawasan SPBU milik Pertamina adalah 500 meter hingga 1 kilometer. Namun, dari hasil pantauan di lapangan, area SPBU dengan rumah warga hanya berjarak sekira 100 meter.(*)

Reporter: Jaenal Abidin
Editor: Imam Rahmanto