25 radar bogor

Layanan Internet Milik Elon Musk Segera Masuk Indonesia, Mampu Rambah Daerah Terpencil

Elon Musk
CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk. (ist)

BOGOR-RADAR BOGOR, Starlink, layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, segera masuk ke Indonesia. Sebelumnya, Starlink sudah masuk ke Indonesia lewat skema B2B (business-to-business) dengan Telkomsat, anak perusahaan PT Telkom.

Terbaru, layanan internet Starlink itu juga merambah skema B2C alias langsung dijual ke masyarakat.

Baca Juga: Perluas Jangkauan Signal Internet di Desa, ADKI: Optimis,Menkominfo Baru, Mampu!

Santernya kabar masuknya layanan internet Starlink tersebut mengiringi rencana kedatangan Elon Musk ke Indonesia. Rencananya, Elon akan datang akhir September atau awal Oktober ini.

Penetrasi layanan internet dari perusahaan Starlink itu jadi perbincangan di dalam negeri. Termasuk adanya potensi mematikan perusahaan telekomunikasi di Indonesia.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mengomentari rencana ekspansi layanan internet milik Elon Musk tersebut.

”Jadi gini lho, siapa pun bisa berusaha di Indonesia asal memenuhi regulasi dan peraturan perundang-undangan,” kata Budi dikutip dari Jawa Pos, Selasa (12/9).

Dia mengatakan, saat ini Starlink sedang berproses untuk membentuk entitas badan hukum di Indonesia.

Ketika nanti Starlink memiliki izin sebagai internet service provider (ISP) di Indonesia, berarti mereka bisa menjalankan bisnis secara B2C. Yaitu, menjual layanan internetnya secara langsung kepada masyarakat. ”Sampai saat ini sedang berproses,” ungkap Budi.

Menurut dia, skema tersebut berbeda dengan model bisnis B2B yang lebih dulu dijalankan. Budi mengatakan, aturan di Indonesia, perusahaan multinasional yang belum berbadan hukum di Indonesia tidak bisa menjalankan skema bisnis B2C atau menjual layanannya langsung ke konsumen.

Karena itu, perusahaan asing di sektor apa pun, termasuk Starlink, harus membuat badan hukum di Indonesia.

Baca Juga: Bareskrim Polri Periksa Wulan Guritno Terkait Dugaan Promosi Judi Online

Untuk diketahui, di Indonesia ada layanan satelit low orbit yang sejenis dengan Starlink. Lantas, kenapa Indonesia membuka pintu untuk Starlink?

Budi menyatakan, ketersediaan teknologi itu banyak dan terus berkembang. Dia menyebut, publik tinggal menunggu saja kompetisinya nanti di lapangan.(*/jpg)

Editor: Imam Rahmanto