GUNUNG PUTRI-RADAR BOGOR, Wanita tua itu berjalan menuju pinggiran sungai Cileungsi. Ia tampak gusar, air sungai yang dulu jernih kini hitam dan beracun.
Ia tak menyangka, sungai tempat dulu dirinya bermain kini menjadi tempat yang menyeramkan.
Baca Juga: Perampok Bersenjata Gasak Minimarket Cileungsi, Rp70 Juta Raib
“Dulu sering ambil air di sini,” curhat Enah, perempuan berusia 70 tahun itu kepada Radar Bogor, Rabu (12/9).
Bukan hanya Enah, sejumlah warga geram dengan kondisi sungai Cileungsi. Saking kesalnya, mereka membawa spanduk bertuliskan “Surgaku Kau Ubah jadi Neraka”.
Spanduk itu dibentangkan warga kepada para pengguna jalan yang melintas di atas sungai Cileungsi yang menghitam. Aksi protes itu sebagai bentuk kekesalan warga dengan abainya pemerintah daerah dalam menangani pencemaran sungai.
“Tolong pemerintah serius atasi pencemaran sungai Cileungsi ini,” teriak salah seorang warga.
Kapolsek Gunung putri, Kompol Bayu tri Nugraha mengakui, aksi protes warga di atas Sungai Cileungsi itu merupakan demonstrasi yang dilakukan secara spontan.
Ia menyebutkan, sebanyak empat orang yang melakukan aksi protes itu. Mereka merupakan warga yang tinggal di dekat bantaran Sungai Cileungsi.
Baca Juga: Nasib Sungai Cileungsi, Lebih Dari Tujuh Tahun Tercemar. Tahun Ini Paling Parah!
Bayu sendiri mengaku sudah menyampaikan kondisi pencemaran Sungai Cileungsi yang semakin parah kepada DLH provinsi Jawa Barat.
“Sudah saya laporkan kondisi terkini. Karena SOP nya harus DLH yang turun dulu sebelum kepolisian,” tukasnya.(*)
Reporter: Arif Al Fajar
Editor: Imam Rahmanto