RADAR BOGOR–Rebo Wekasan merupakan tradisi perayaan Rabu terakhir bulan Safar yang masih dilakukan oleh sebagian muslim Indonesia di beberapa daerah.
Tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada Rabu 27 Safar 1445 H , atau bertepatan dengan hari Rabu 13 September 2023.
Rebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir yang jatuh pada bulan Safar. Tradisi ini dianggap mengandung nilai religius oleh sebagian besar umat Muslim.
Baca Juga : Besok Rebo Wekasan, Simak Nih Amalan yang Harus Dilakukan
Maka dari itu, tidak jarang orang mencari tahu amalan Rebo Wekasan menurut Islam dengan tujuan menolak bala. Tradisi ini merujuk pada kitab Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar:
“Sesungguhnya dalam setiap tahun diturunkan 320.000 bencana atau bala dan semuanya diturunkan pada hari Rabu akhir di bulan Safar, maka hari itu merupakan hari yang paling berat dalam setahun,”
Nah, dengan begitu, biasanya umat Islam akan melakukan banyak amalan, salah satunya salat sunnah empat rakaat di hari tersebut.
Yuk, simak selengkapnya amalan Rebo Wekasan menurut Islam di bawah ini.
1. Salat Rebo Wekasan
Salat Rebo Wekasan dikenal juga sebagai salat awwabin. Salat ini dikerjakan sebanyak empat rakaat. Bertujuan untuk memohon perlindungan dari bala dan bencana.
Mengutip dari NU Online, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari berpendapat bahwa salat Rebo Wekasan adalah haram karena tidak memiliki dasar dalam syariat Islam.
Di sisi lain, Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Maki dalam bukunya Kanz al-Najah wa al-Surur, berargumen bahwa salat Rebo Wekasan bisa dilakukan asalkan niatnya bukan untuk Rebo Wekasan, tetapi sebagai salat sunah mutlak.
Berikut tata cara salat sunah mutlak dua rakaat:
– Niat
أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatan rak’ataini lillâhi ta’âla.
Artinya: “Saya niat salat sunah dua rakaat karena Allah ta’ala.”
– Bacaan setelah Al-Fatihah:
Surat Al-Kautsar sebanyak 17 kali
Surat Al-Ikhlas sebanyak 5 kali.
Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas
Masing-masing satu kali untuk setiap rakaat.
– Jalankan salat dua rakaat sebagaimana biasanya.
– Setelah memberi salam, lanjutkan dengan membaca doa.
– Salat sunah mutlak dua rakaat ini dianjurkan untuk dikerjakan dua kali.
2. Membaca Doa
Berikut doa yang biasanya dibacakan saat Rebo Wekasan dan dipercaya dapat menolak bala:
اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ
Allahummaftah lana abwabal khair, wa abwabal barakah, wa abwaban ni‘mah, wa abwabar rizqi, wa abwabal quwwah, wa abwabas shihhah, wa abwabas salamah, wa abwabal ‘afiyah, wa abwabal jannah.
Allahumma ‘afina min kulli bala’id dunya wa ‘adzabil akhirah, washrif ‘anna bi haqqil Qur’anil ‘azhim wa nabiyyikal karim syarrad dunya wa ‘adzabal akhirah.
Ghafarallahu lana wa lahum bi rahmatika ya arhamar rahimin. Subhana rabbika rabbil ‘izzati ‘an ma yashifun, wa salamun ‘alal mursalin, walhamdulillahi rabbil ‘alamin.
Artinya: “Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga.
Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hak Al-Qur’an yang agung dan derajat nabi-Mu yang pemurah.
Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai Zat yang maha pengasih. Maha suci Tuhanmu, Tuhan keagungan, dari segala yang mereka sifatkan.
Semoga salam tercurah kepada para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”
Untuk memaksimalkan manfaat dari doa ini, bisa membacanya dengan khusyuk dan tawadhu’, memahami maknanya, dan berdoa dengan niat yang ikhlas.
3. Sedekah
Saat Rebo Wekasan, Moms juga bisa melakukan sedekah atau bisa juga menggelar hajatan agar terhindar dari bahaya.
Pemberian sedekah pada hari ini dipercaya akan mendatangkan keberkahan dan kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.
Ini didasarkan pada ajaran Islam tentang pentingnya sedekah sebagai bentuk ibadah dan juga sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Meski demikian, perlu diingat bahwa sedekah bisa diberikan kapan saja, tidak perlu menunggu Rebo Wekasan. Tujuannya juga seharusnya adalah untuk membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
4. Membaca Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an adalah amalan yang selalu baik untuk dilakukan kapan saja, termasuk pada Rebo Wekasan. Bisa membaca sejumlah ayat atau surah yang dianggap penting dan bermakna.
5. Zikir dan Istighfar
Melakukan zikir atau istighfar adalah cara lain untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini bisa dilakukan kapan saja, tetapi banyak orang memilih untuk melakukannya pada hari tertentu.
6. Menulis Ayat Salamun
Mengutip dari NU Online, salah satu amalan yang bisa dilakukan pada Rebo Wekasan adalah menuliskan tujuh ayat yang mengandung kata “Salamun” setelah melaksanakan salat Ashar.
Ayat-ayat tersebut adalah:
“Salamun qaulam mirrabir Rahim” (QS Yasin: 58)
“Salamun alaa nuhin fil aalamiin” (QS As-Saffat: 79)
“Salamun alaa Ibrahim” (QS As Saffat: 109)
“Salamun alaa musa wa harun” (QS As Saffat: 120)
“Salamun alaa ilyasin” (QS As Saffat: 130)
“Salamun Alaikum Thibtum Fadhkhuluha Khalidun” (QS Az-Zumar: 73)
“Salamun Hiya Hatta Mat La’il Fajr” (QS Al-Qadr: 5)
Cara melaksanakannya adalah dengan menulis ayat-ayat ini di atas permukaan kertas atau piring yang bersih, menggunakan spidol atau alat tulis.
Baca Juga : Tradisi Rebo Wekasan di Kawasan Puncak, Arak Dongdang Ketupat
Setelah itu, tuangkan air ke atas tulisan tersebut sambil membaca salawat. Air yang sudah dicampur tulisan ini kemudian diminum.
Itulah amalan Rebo Wekasan menurut Islam. Semoga membantu. (*)
Editor : Yosep