BOGOR-RADAR BOGOR, Himpunan Profesi Resource and Environmental Economics Student Association (Himpro REESA) IPB University mengadakan sosialisasi Program Urban Farming.
Baca Juga : Bisa Lulus Kuliah Tanpa Skripsi, Begini Tanggapan Rektor IPB University
Adapun, sosialisasi tersebut merupakan kegiatan perdana Program Urban Farming Himpro REESA IPB University dengan masyarakat Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, baru-baru ini.
Sosialisasi Program Urban Farming dihadiri oleh Kepala Desa Cibanteng Warso, Ketua RW 08 Dede Kusaeri, dan Dosen Pendamping PPK Ormawa REESA Meti Ekayani, serta key person program Urban Farming.
Dalam sambutanya, Meti Ekayani mengatakan, program ini merupakan integrated urban farming (urban farming yang terintegrasi) mulai dari kelola sampah, ternak, kemudian pertanian yang terpusat di satu tempat.
Di mana Desa Cibanteng ini adalah desa sub-urban yang memiliki keterbatasan lahan, sehingga bagaimana caranya dapat memanfaatkan lahan yang minim untuk ketahanan pangan, melalui kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sampah.
Rangkaian acara sosialisasi dilengkapi dengan pre-test dan post-test, kemudian dijelaskan apa saja Program Urban Farming yang akan dilaksanakan kedepannya dan dilakukan diskusi dua arah antara tim PPKO dengan masyarakat Desa Cibanteng yang mengikuti kegiatan sosialisasi.
“Suatu program jika tidak adanya suatu kelembagaan maka tidak terjamin keberlanjutannya, oleh karena itu kegiatan seharusnya dilakukan secara bersama agar dapat terorganisir kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dan berjalan dengan lancar,” kata Meti Ekayani.
Sementara itu, Pemateri urban farming Sobari menjelaskan, manfaat dari urban farming beragam mulai dari dapat memperoleh bahan pangan, memperoleh tambahan finansial dan kelestarian lingkungan.
“Harapannya konsep ekonomi sirkular dapat diterapkan dilingkungan kita, utamanya sampah organik yang dihasilkan di rumah tangga masing-masing itu bisa dikelola dan menjadi input untuk diproduksi atau bertani,” terang Sobari.
“Jadi sampah organik tersebut diolah menjadi kompos sehingga bisa digunakan untuk bercocok tanam,” sambung dia.
Kepala Desa Cibanteng Warso menilai sosialisasi program urban farming ini sangat penting untuk menginspirasi semangat masyarakat Desa Cibanteng. Menurut dia, program ini sejalan dengan yang pemerintah canangkan untuk mencapai ketahanan pangan.
Baca Juga : Dies Natalis ke-60 IPB University, Sekda Kota Bogor : Semoga Semakin Maju
Oleh karena itu, harus dimanfaatkan lahan-lahan yang masih belum terpakai alias lahan tidur, terutama di wilayah RW 08 untuk menjadi lahan hijau yang bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan kemandirian pangan.
“Kami selaku pemerintah Desa Cibanteng mengucapkan rasa terima kasih khususnya kepada dosen pendamping IPB University, juga kepada para mahasiswa. Semoga kerjasama ini terus berlanjut,” tukas dia. (ded)
Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep