BOGOR-RADAR BOGOR, Para pelajar SMAN 10 Kota Bogor menyambangi redaksi Radar Bogor di Graha Pena, Kamis (7/9). Mereka sekaligus menimba ilmu dan pengalaman terkait kerja-kerja media massa di tengah gempuran media sosial saat ini.
Salah satu pendamping, I Wayan Bambang Wicaksana mengungkapkan, kunjungan itu diikuti sekira 60 siswa. Mereka berasal dari beberapa kelas yang memang punya ketertarikan mengenai literasi dan media. Kunjungan itu pun dibagi dalam dua sesi, pagi dan siang.
Baca Juga: Pelajar Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Debat Bahasa Arab Internasional
“Ini menjadi kegiatan penguatan ekstrakurikuler. Sebenarnya ada dua kegiatan, yang sama-sama terkait literasi. Untuk yang pertama, dari Bahasa Indonesia, yang kedua dari Bahasa Inggris,” terangnya, di sela-sela kunjungan.
Menurut Wakil Ketua Komite SMAN 10 Kota Bogor ini, kedua sesi tetap punya karakteristik yang sama terhadap pengenalan literasi hingga jurnalistik. Apalagi dalam literasi tersebut banyak kegiatan yang berhubungan dengan jurnalistik, pelaporan, debat, editing, dan lainnya.
“Tahap awal ini sebagai penjajakan, kemudian anak-anak diberikan kesempatan untuk mengenal jurnalistik, mengenal bagaimana media itu diolah. Setelah itu nanti ketertarikan mereka ke depan, mungkin bisa dibangun kerja sama untuk magang. Arahnya ke sana,” papar Wayan.
Ia berharap, anak-anak SMAN 10 Kota Bogor tersebut bisa lebih paham tentang media. Apalagi, mereka telah mendapatkan sekilas wawasan mengenai bagaimana dunia jurnalistik tersebut, termasuk Radar Bogor sendiri.
Dalam kesempatan itu, semua siswa juga diajak berkeliling di ruang-ruang redaksi Radar Bogor Group. Mereka secara langsung melihat proses kerja kreatif media massa. Tak terkecuali, media sosial yang kini banyak dijadikan alternatif untuk membagikan informasi secara menarik untuk generasi milenial hingga generasi Z.
Tak ketinggalan, CEO Radar Bogor Group Hazairin Sitepu memberikan sedikit nasihat dan pandangannya kepada para siswa yang hadir saat pembukaan safari jurnalistik tersebut. Sambutan hangat diberikannya untuk murid-murid dan guru pendamping SMAN 10 Kota Bogor itu.
Baca Juga: Siswa SMP di Puncak Bonyok Kena Bogem Pelajar Lain Saat Pulang Sekolah
Menurut Hazairin, kecenderungan pelajar saat ini sudah menjadi generasi yang lebih melek digital. Ia pun tak menafikan dengan kebiasaan membaca yang kini bergeser ke dunia media sosial.
“Kecakapan digital saat ini memang sangat penting untuk dunia kerja. Nilai-nilai di sekolah memang tidak banyak berpengaruh, tapi tetap saja dibutuhkan untuk lulus. Karena syarat formalitasnya itu untuk bisa lulus atau naik kelas,” terangnya.(mam)
Editor: Imam Rahmanto
