BOGOR-RADAR BOGOR, Mayjen TNI (Purn) Ryacudu dan Mayjen TNI (Purn) Bambang Sugeng diganjar penghargaan Satyalancana Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Penyerahan penghargaan Satyalancana Perintis Kemerdekaan diberikan langsung diberikan oleh Ketua Yayasan Pembela Tanah Air (Yapeta) Tinton Soeprapto di Museum dan Monumen PETA, Kota Bogor, Kamis (7/9).
Baca Juga: Pemkot Bogor Bakal Uji Emisi Gratis, Berikut Lokasi dan Waktunya
Tinton menjelaskan, penghargaan Satyalancana Perintis Kemerdekaan sebenarnya sudah diusulkan sejak lama, bahkan sejak berdirinya Museum dan Monumen PETA pada 1995.
“Pokoknya ini (Satyalancana Perintis Kemerdekaan) mimpi saya, harus bisa menjembatani orang tua dari kawan saya, Pak Ryacudu dan Bambang Sugeng. Ini setara pahlawan nasional,” kata Tinton Soeprapto.
Menurut dia, mereka layak diberikan penghargaan atas dedikasinya yang gagah berani mengangkat senjata dan mengawal Proklamasi hingga ke pintu gerbang Kemerdekaan Indinesia.
“Pahlawan nasional ada banyak, tapi belum tentu mengawal kemerdekaan. Tapi ini mendapatkan penhargaan yang mengawal dan mengangkat senjata,” ucap dia.
Sebagai Ketua Yapeta, Tinton Soeprapto dirinya mengaku memiliki kewajiban untuk mengawal para pejuang yang telah merintis kemerdekaan untuk mendapatkan penghargaan.
“Usulan ini oleh tim dan ini diseminarkan sehingga prosesnya tidak mudah,” tekannya.
Dari 73 orang yang diusulkan untuk mendapatkan penghargaan Satyalancana Perintis Kemerdekaan RI, sebanyak 30 orang masih dalam proses.
“Saya komitmen sebagai Ketua Yapeta. Menteri Pertahanan pertama, Supriadi nanti akan saya buatkan film, catat, dengan segala sepak terbang saya akan buat,” janji dia.
Baca Juga: Blok F Jadi Alternatif Parkir Alun-alun, Bisa Tampung 4 Ribu Motor dan 100 Mobil
Komisaris Utama Lorin Sentul Hotel dan Syariah Hotel Sentul ini juga menilai, manfaat penghargaan tersebut adalah mereka mendapatkan pensiun sebesar Rp7,5 juta dan pajak PBB digratiskan seumur hidup.
“(Penghargaan ini) dapat segala-galanya, PBB seumur hidup gratis, jadi tidak ada ruginya,” ucap dia.(*)
Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto