BOGOR-RADAR BOGOR, Dosen IBI Kesatuan kembali mendapatkan kesempatan untuk melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Mulai dari pembangunan green house hingga pelatihan wirausaha KWT Flamboyan pada hari Rabu (16/8/2023) telah berhasil diselenggarakan.
Bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan KWT Flamboyan selaku mitra, program PkM kali ini mengangkat tema “Pemanfaatan Teknologi Digital dan Minat Kewirausahaan Melalui Budidaya Hidroponik pada Kelompok Tani KWT Flamboyan Kota Bogor dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan Dan Kemandirian Pangan” dengan tim pengusul utama, yaitu Ani Mekaniwati, Ir. Tarida Marlin, dan Wahyu Indra Satria. Ketua koordinator PkM, Ani Mekaniwati mengungkapkan bahwa dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat di KWT Flamboyan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan semangat kewirausahaan pada kelompok ibu-ibu di kelurahan Bantarjati, melalui pelatihan serta pemahaman yang baik terkait budidaya tanaman hidroponik pada KWT Flamboyan.
Berbagai bantuan seperti pembuatan green house untuk budidaya tanaman hidroponik, laptop serta printer untuk mendukung kegiatan wirausaha telah diresmikan dan diberikan kepada Cuyustina, selaku ketua KWT Flamboyan pada hari Rabu (16/8/2023) yang disaksikan oleh seluruh anggota KWT Flamboyan, Dr. Aang Munawar selaku ketua LPPM IBI Kesatuan, serta perwakilan dosen dan mahasiswa IBI Kesatuan.
Tidak hanya bantuan berupa fasilitas barang dan bangunan, pelatihan terkait budidaya tanaman hidroponik, pemanfaatan teknologi digital, serta pencatatan akuntansi sederhana guna mendukung dan meningkatkan wawasan dalam menjalankan wirausaha tanaman hidroponik juga telah dilakukan di hari yang bersamaan dengan peresmian dan pemberian bantuan barang-barang.
Selain itu, berbagai media sosial pendukung juga telah dibuat oleh tim untuk membantu anggota KWT Flamboyan untuk mempromosikan produk-produknya, seperti akun Youtube (@kwtflamboyan), akun Instagram (@kwtflamboyan.bogor), akun Tiktok (@kwtflamboyan.bogor) serta 2 halaman official website KWT Flamboyan.
Pelatihan mengenai budidaya tanaman hidroponik diharapkan dapat membantu memberikan pemahaman kepada seluruh anggota KWT Flamboyan dalam memahami hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam menjalankan usaha tanaman hidroponik tersebut.
Selain itu, pelatihan terkait pemanfaatan teknologi dan pencatatan keuangan sederhana untuk mendukung kelancaran usaha yang nantinya akan dijalankan oleh KWT Flamboyan juga dilakukan bersamaan dengan pelatihan terkait budidaya tanaman hidroponik.
Kedua pelatihan tersebut tentunya tidak kalah penting dari pelatihan utama terkait cara budidaya tanaman hidroponik.
Pelatihan pemanfaatan teknologi digital dan pencatatan keuangan sederhana ini bertujuan untuk memfasilitasi KWT Flamboyan dalam mempromosikan, serta memperjualbelikan produk yang nantinya akan dipasarkan.
Sehingga kegiatan usaha dapat berlangsung secara optimal dan efektif dan tentunya mengurangi resiko salah perhitungan dalam kegiatan budidaya serta jual beli tanaman hidroponik tersebut.
Ketua koordinator PkM, Ani Mekaniwati menegaskan bahwa kegiatan pelatihan ini bukan akhir dari kegiatan, masih akan berlanjut hingga program budidaya tanaman hidroponik dianggap telah berhasil dan KWT Flamboyan dapat menjalankan usaha tersebut dengan baik.
“Kami akan tetap memantau keberlangsungan kegiatan budidaya tanaman hidroponik tersebut hingga masa panen tiba agar dapat mengetahui apakah budidaya yang dilakukan sudah mencapai tahap berhasil atau tidak. Selain itu, kami juga akan tetap memberikan arahan kepada anggota KWT Flamboyan untuk dapat menjalankan fasilitas teknologi yang telah diberikan seperti media sosial, website penjualan produk, dan lainnya dengan baik dan efektif,” ujar Ani Mekaniwati. (*/ran)