25 radar bogor

Keluarga Mantan Wali Kota Bogor R. Djoekardi Datangi Bima Arya, Usulkan Nama Jalan

Wali Kota Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor, Bima Arya menerima kunjungan silaturahmi cucu dari Wali Kota Bogor periode 1949-1954, R. Djoekardi di Paseban Suradipati, Balai Kota Bogor, Senin (4/9/2023).

Baca Juga : Bangun Trem di Kota Bogor, Bima Arya Kembali Jajaki Dukungan BUMN

Kunjungan dilakukan dengan harapan nama mantan Wali Kota Bogor R. Djoekardi dapat diabadikan sebagai salah satu nama jalan di Kota Bogor.

Adapun, hal tersebut disampaikan Dani Djoekardi putra dari Djuwanda Djoekardi, putra keempat R. Djoekardi sebagai perwakilan keluarga. Kepada Bima Arya, Dani Djoekardi menyampaikan akan mengikuti prosedur yang ada.

Menanggapi hal tersebut, Bima Arya mengungkapkan agar keluarga R. Djoekardi mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan. Seperti misalnya narasi apa saja semasa R. Djoekardi menjabat Wali Kota Bogor.

“Akan lebih bagus kalau ada surat resmi dan nanti perangkat daerah terkait akan melakukan kajian. Kalau ada usulan jalan dimana lokasinya, karena kita harus berproses dan beraudiensi dengan warga agar tidak ada dampak atau keberatan,” kata Bima Arya.

“Kami ingin ada narasi dari kiprah Bapak R. Djoekardi yang berkaitan dengan opsi jalan yang akan digunakan. Kalau ada usulan opsi jalannya yang dipilih akan lebih bagus dan dikaitkan dengan historisnya seperti apa agar bisa dijelaskan. Semakin pendek jalan, maka persoalan semakin ringan, apalagi jika historisnya kuat sekali karena kalau alasan, argumentasi dan nilai historisnya seperti apa bisa menentukan,” sambung dia.

Dalam kunjungan tersebut Bima Arya mendapatkan cerita singkat R. Djoekardi yang ditulis putra keempatnya, Djuwanda Djoekardi (80).

R. Djoekardi diangkat sebagai Wali Kota Bogor (1949-1954) dan menempati Kantor Wali Kota di Jalan Cikeumeuh 64, Bogor Barat berdampingan dengan rumah dinas kediaman wali kota pada masa itu.

Tahun 1952, diangkat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat sampai dengan tahun 1955 dan posisinya sebagai Wali Kota Bogor diganti R. Kartadjoemena.

Beberapa program yang berhasil direalisasikan selama tahun 1949-1952 berupa proyek fisik, diantaranya perumahan di Sempur untuk masyarakat berpenghasilan menengah.

Kemudian melanjutkan proyek di masa pemerintahan Belanda, Proyek Perintisan Perbaikan Lingkungan Perumahan Kota (P2LPK) setara dengan program yang dilaksanakan Pemerintah Kota Jakarta.

Baca Juga : BIA 2023, Bima Arya : Inovasi Memberikan Manfaat, Lahirkan Generasi Inovatif

Proyek P2LPK, selanjutnya menjadi Proyek Nasional, yang diprogramkan Departemen Pekerjaan Umum untuk kota-kota yang sedang berkembang.

Kegiatan lainnya adalah penataan ulang kawasan Pasar Anyar, bantaran kali yang melintasi Jembatan Merah serta proyek-proyek penataan di Kota Bogor lainnya. (ded)

Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep