BOGOR-RADAR BOGOR, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) kembali menggelar LPPOM MUI Halal Award pada Senin (4/9) di IPB International Convention Center.
Direktur Utama LPPOM MU, Muti Arintawati, menjelaskan, penganugerahan ini merupakan salah satu bentuk penghargaan yang diberikan LPPOM MUI kepada mitranya yang telah memiliki sertifikat halal sesuai dengan kriteria yang diperlombakan.
Baca Juga: Penerima Bantuan Huntap Bencana Alam Bakal Punya Sertifikat Rumah
Event ini bertujuan untuk mengapresiasi dan menambah kepercayaan diri perusahaan bersertifikat halal untuk dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional. Ajang ini juga diharapkan dapat membuat masyarakat lebih memperhatikan pentingnya konsumsi produk halal yang berkualitas.
“Besar harapan kami, bagi para pemenang dapat terus semangat menyediakan produk halal yang berkualitas. Sebagai Lembaga Pemeriksa Halal pertama di Indonesia, LPPOM MUI akan terus berusaha untuk mendampingi dan memberikan solusi kepada seluruh pelaku usaha mitra LPPOM MUI,” ucap Muti.
Rangkaian penganugerahan ini dimulai dengan Kick Off LPPOM MUI Halal Award 2023 yang dilaksanakan pada Senin, 12 Juni 2023. Acara itu berlangsung bersamaan dengan kegiatan webinar terkait “Update Informasi Sertifikasi Halal di Era Pasca Pandemi” kepada mitra LPPOM MUI.
Rangkaian dilanjutkan dengan acara peluncuran LPPOM MUI Halal Award 2023 ke publik pada Sabtu, 29 Juli 2023. Kegiatan ini meliputi pembukaan voting kategori Favorit Halal Brand. Dalam kegiatan ini, LPPOM MUI mengajak perusahaan mitra LPPOM MUI mengirimkan persyaratan untuk kategori Best Social Contribution for Halal Ecosystem.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin mengapresiasi langkah LPPOM menggelar LPPOM MUI Halal Award. Sebab menurutnya, keberhasilan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) sangat ditentukan oleh optimalisasi peran lembaga periksa halal yang berkualitas, mulai tingkat daerah nasional hingga internasional.
Dirinya melihat, kebutuhan produk halal telah menjadi tren kompetitif perdagangan internasional. Peluang dan potensi besar permintaan produk halal ini menurutnya mesti direbut bersama agar memberi sumbangan signifikan bagi perekonomian nasional.
Terlebih, bertambahnya populasi dunia dan berkembangnya gaya hidup halal menjadi faktor utama meningkatnya konsumsi produk halal dewasa ini.
Ia memprediksi, tren gaya hidup halal ini terus bertahan di masa depan. Dengan demikian, kondisi ini menuntut para pelaku usaha untuk mampu menghasilkan produk halal yang berkualitas dan berdaya saing global lewat inovasi dan perbaikan secara kontinu.
Lebih jauh, para pelaku usaha dituntut mampu menghasilkan produk halal yang berkualitas, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan kepedulian sosial.
Oleh karena itu, pemerintah terus berikhtiar menciptakan SJPH yang solid sebagai penjelmaan ekonomi syariah Indonesia yang bersifat inklusif, universal, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Sejumlah Dosen Gelar Pendampingan Sertifikasi Halal pada UMKM di Leuwiliang
“Beberapa langkah penting untuk dilakukan bersama, di antaranya memasifkan peningkatan literasi dan edukasi kepada pelaku usaha dan masyarakat mengenai pentingnya sertifikasi halal, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan kompetensi sertifikasi halal yang mumpuni, dan disertai dengan kecekatan dan kemudahan layanan melalui pemanfaatan teknologi digital,” bebernya.
Kemudian diperlukan pula upaya memperkokoh kolaborasi dan sinergi lintas pemangku kepentingan, dan menyisihkan kepentingan sektoral agar target percepatan sertifikasi halal dapat dicapai tepat waktu.(*)
Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto