radar bogor

Inovasi Aquaponik Siswa SMPN 4 Kota Bogor Ini Hasilkan Berbagai Sayuran dan Ikan

Aquaponik
Siswa SMPN 4 Kota Bogor memperlihatkan sayuran hasil panen dari Aquaponik inovais mereka di acara Festival Inovasi Bogor 2023 di Bogor Creative Center, SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Inovasi yang dilahirkan Ratu Zahra bersama tiga temannya perlu diacungi jempol. Para siswa SMPN 4 Kota Bogor ini, berhasil memanfaatkan limbah air wudhu menjadi pengairan aquaponik yang menumbuhkan berbagai jenis sayuran dan ikan. Sekali panen mereka bisa meraup cuan hingga ratusan ribu rupiah.

Baca Juga : Ikhtiar P2SDM IPB Menghadirkan Inovasi Melalui Program Kampus Desa

Ya, masalah kekeringan dan krisis air di Bogor dalam beberapa pekan terakhir membuat Ratu Zahra, Akmal Maldin, Raden Shabahuddin Usman Ahmad, Ammabel Chantiqa Putri terdorong untuk berinovasi memanfaatkan air semaksimal mungkin. Terutama pada air yang kerap terbuang percuma seperti air wudhu.

Kelompok remaja yang tergabung dalam ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) itu kemudian berinisiatif menggunakan limbah air wudhu yang ada di sekolahnya untuk pengairan aquaponik.

Ketua kelompok, Ratu menjelaskan mereka membutuhkan waktu selama satu pekan untuk membangun instalasi aquaponik tersebut menggunakan pipa dan rangka besi. Sementara untuk pengairannya mereka menggunakan kontainer dan bak untuk menampung air limbah wudhu.

“Sistemnya yaitu air wudhu yang terbuang kami tampung dengan menggunakan kontainer. Sebelum dipakai, air tersebut kami jemur dulu selama 6 jam untuk mematikan bakteri yang ada di dalam air supaya aman untuk ikannya,” terang Ratu.

Ikan yang dapat dipelihara pada bak aquaponik itu di antaranya nila merah, lele, dan ikan mas. Pada bagian atas aquaponik ini Ratu dan temannya menanam berbagai jenis sayuran seperti pokcoy, kalian, bayam, kangkung, dan cabe.

Ratu menjelaskan, selain untuk mencegah air terbuang percuma, pemilihan limbah air wudhu juga dilakukan mereka berlandaskan penelitian ilmuwan Jepang, Masaru Emoto yang menyebut bahwa air yang telah didoakan di dalam molekulnya akan memiliki pola kristal yang bisa menyuburkan tanaman.

Instalasi aquaponik berbahan limbah air wudhu itu saat ini sudah 3 kali panen sayuran dan 1 kali panen ikan nila merah. Sayuran dan ikan itu kemudian mereka jual pada guru yang ada di sekolahnya. Sekali panen mereka bisa mengantongi uang hingga Rp300 ribu. “Kotornya Rp500 ribu, bersihnya Rp300 ribu. Kemudian kami bagi berempat,” tuturnya.

Baca Juga : Penanganan Stunting di Kota Bogor, Dedie Minta Terus Berinovasi

Inovasi ini masih akan terus dikembangkan Ratu dan teman-temannya. Mereka masih memikirkan cara supaya limbah air wudhu itu tak perlu di tampung terlebih dahulu dan bisa langsung dialirkan ke bak aquaponik.

“Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan masjid-masjid. Karena alat ini sebetulnya bisa dibuat sendiri oleh masyarakat, kami terbuka untuk mengajarkan,” ucap Ratu. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep