BOGOR-RADAR BOGOR, Polusi yang tengah menjadi sorotan dalam beberapa pekan ke belakang membawa dampak buruk bagi tubuh manusia. Biang kerok turunnya kualitas udara di wilayah Jabodetabek ini dapat menimbulkan beragam penyakit.
Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, dr Andy Prianto menerangkan pada umumnya polusi dapat menyebabkan penyakit yang berkaitan dengan saluran pernafasan terutama bagian atas yang terbanyak ialah penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Baca Juga: Dampak Polusi Udara Buruk, 41.000 Balita di DKI Terserang ISPA
Andi mengatakan polusi yang tinggi bahkan dapat membuat masyarakat langsung merasakan gejala penyakit ISPA di antaranya batuk, pilek, dan apabila dibiarkan bisa menimbulkan sesak nafas.
“Oleh karena itu, saat ini tren ISPA agak naik. Di RSUD Kota Bogor kenaikannya sekira 30 persen,” ucapnya kepada Radar Bogor, Rabu (30/8).
Dirinya mengungkapkan apabila polusi terus memapar masyarakat selama jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan infeksi turun ke bagian bawah sehingga menimbulkan penyakit bronkopneumonia atau pneumonia.
“Jika berlanjut selama bertahun-tahun bisa menyebabkan keganasan atau kanker paru-paru,” imbuh dia.
Andi menuturkan, pemakaian masker memang dapat mengurangi efek dari polusi tersebut. Namun ia mengungkapkan hal itu efektif dalam durasi perjalanan singkat. Sementara pada jangka waktu yang lama polusi berukuran mikron tetap bisa masuk dalam saluran pernafasan.
Selain ISPA, polusi juga dapat berdampak pada kesehatan kulit, secara tidak langsung. “Terutama bagi orang yang memiliki alergi pada zat-zat polusi di udara akibat kendaraan bermotor seperti logam berat yang bisa menimbulkan alergi,” sambungnya.
Efek polusi dapat semakin memburuk didorong dengan faktor-faktor lainnya. Misalnya faktor eksternal yakni cuaca yang minim curah hujan sehingga membuat asap pokusi tetap berada di udara tidak menghilang. Serta faktor riwayat penyakit bawaan seperti asma atau riwayat penyakit paru.
Baca Juga: WFH Dinilai Tak Efektif Atasi Polusi Udara, Dewan Usulkan Cara Ini
“Dampak polusi potensinya lebih besar pada masyarakat yang bekerja di tempat terbuka atau di luar ruangan. Selain itu juga pada masyarakat yang berada dalam perjalanan yang lama,” ucap Andi. (*)
Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto