radar bogor

Edukasi Penderita Leukimia, Berjuang Bersama Menghadapi Sahabat untuk Stabil

BOGOR-RADAR BOGOR, Solidaritas teman seperjuangan jadi kekuatan luar biasa bagi para penderita Leukemia Granulositik Kronik (LGK) atau kanker leukimia. Kekuatan itu yang dirasakan dan terus ditebarkan Lydia Dumaiyanti, salah satu penderita LGK asal Bogor. Lewat edukasi-edukasinya ia merangkul penderita lain sehingga lebih kuat dan cepat merasakan kondisi yang stabil.

Pada tahun 2007 lalu, Lydia didiagnosa dokter menderita Leukemia Granulositik Kronik (LGK). Kondisi itu pun memaksanya harus terus berobat secara rutin setiap bulan. Dokter yang merawat ia saat itu menyarankannya bergabung bersama penderita lain yang berkumpul dalam Komunitas Himpunan Masyarakat Peduli Elgeka yang berpusat di Jakarta.

Baca Juga: Sakit Hati Dibilang Bodoh, Buruh Bangunan Bunuh Dosen UIN Surakarta

Lydia yang menuruti saran itu pun akhirnya ikut berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan yang digelar. Setelah semakin aktif, tahun 2010 ia akhirnya turut berpartisipasi menjadi pengurus komunitas ini.

“Dalam komunitas ini kami rutin melakukan edukasi ke teman-teman pasien. Menyampaikan pentingnya kedisiplinan akan anjuran dokter. Kami saling mengingatkan soal minum obat dan saling berbagi informasi soal langkah yang mesti dilakukan hingga adanya pengobatan baru,” terang dia kepada Radar Bogor.

Upaya ini penting, sebab seperti halnya penderita penyakit kronis lain, penderita kanker leukimia tidak dapat sembuh sepenuhnya. Namun mereka bisa berada di kondisi yang stabil apabila disiplin minum obat.

“Dari Bogor ada sekira 15 orang yang tergabung di komunitas ini. Untuk total anggotanya ada sekira 500 orang terdiri dari pasien-pasien yang dirawat di RS Dharmais, RS Fatmawati, dan RS Cipto Mangunkusumo,” bebernya.

Selain pada sesama pasien, Lydia bersama teman-temannya juga memberikan edukasi pada masyarakat. Utamanya pengenalan penyakit ini. Sebab menurutnya, LGK dapat menjangkit siapa saja tanpa penyebab yang tidak diketahui. Terlebih, kebanyakan penderita kerap baru mengetahui dirinya menjadi penderita setelah terdiagnosa oleh dokter

“Kami ingin masyarakat tahu gejalanya sehingga dapat cepat diobati. Karena tidak jarang terdiagnosanya secara tidak sengaja dan beberapa diketahui setelah penyakit ini berlanjut,” tuturnya.

Baca Juga: Aktor Dunia Paul Reubens Meninggal Dunia karena Kanker

Lydia menerangkan gejala yang dirasakan penderita LGK ialah mengalami demam tinggii di malam hari hingga waktu subuh, mengalami keringat berlebih, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, perut kembung dan membuncit.

Dirinya berharap mereka dapat terus sama-sama saling menguatkan dan mengedukasi serta berjuang bersama melawan sel kanker yang biasa mereka sebut sahabat karena terus bersama dalam tubuh. Dengan saling menguatkan, Lydia berharap mereka bisa senantiasa dalam kondisi yang stabil. (*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto