25 radar bogor

Antisipasi Risiko Gempa, Warga Tunagan Cianjur Ikuti Simulasi

Simulasi Bencana Gempa di Kampung Tunagan, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Minggu (27/8). (ist)

CIANJUR-RADAR BOGOR – Simulasi Bencana Gempa bagi warga terdampak Gempa Cianjur diselenggarakan di Kampung Tunagan, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Minggu (27/8). Simulasi oleh IDEP dan KUN Humanity Sistem+ ini menjadi sebuah upaya dari warga untuk dapat membangun kesiapsiagaan secara mandiri.

Dalam simulasi tersebut, digambarkan pula skenario awal terjadinya gempa oleh masyarakat. Simulasi sekaligus menjadi langkah terbaik dalam pengurangan risiko bencana.

Baca Juga: Viral, Video Diduga Perpeloncoan Siswa SMP di Cianjur Saat MPLS

Simulasi diikuti oleh hampir 300 warga yang berasal dari tiga RT dengan komposisi peran serta yang cukup seimbang, baik perempuan maupun laki-laki, baik orang dewasa maupun orang muda. Bahkan anak-anak juga antusias untuk mengikuti simulasi tersebut.

Selain IDEP dan KUN Humanity System+, berbagai pihak yang terkait penanggulangan bencana di Kabupaten Cianjur juga turut terlibat, yaitu Relawan Tangguh Bencana (Retana), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Kepala Dusun, Kepala Seksi Kesejahteraan (Kasi Kesra), Puskesmas, dan rekan-rekan jurnalis.

IDEP Program Coordinator, Putu Suryawan mengatakan, simulasi di Kampung Tunagan dimulai dari Focus Group Discussion (FGD) dalam empat hari terakhir sebagai kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat yang sebelumnya menjadi korban gempa Cianjur.

“Kegiatan yang dilakukan di sini ada banyak. Mulai dari pos kesehatan keliling ke beberapa desa termasuk Kampung Tunagan. Berikutnya disribusi tempat sampah edukasi tentang sistem penanganan sampah, pendampingan dan penguatan kapasitas masyarakat terkait Rumah Aman Gempa. Selain itu juga edukasi dalam pertanian berkelanjutan melalui Kebun Pekarangan Keluarga dengan pendekatan permakultur sehingga masyarakat dapat lebih tangguh dan mandiri terutama soal pangan,” terangnya.

Selama empat hari pelatihan, warga diajak untuk belajar bersama tentang penanggulangan risiko bencana, kaji cepat saat bencana terjadi, pertolongan pertama dan evakuasi pada korban bencana, air bersih dan sanitasi, manajemen posko dan logistik, pembentukan Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB), hingga persiapan simulasi gempa bumi.

“Dalam peningkatan kapasitas untuk Pengurangan Risiko Bencana, kita mengadakan simulasi yang dimulai dari adanya FGD mulai dari merencanakan jalur evakuasi, membuat peta, melakukan koordinasi warga lintas RT, dan berikutnya melakukan pelatihan tanggap darurat dengan membentuk Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) di Kampung Tunagan,” paparnya.

Baca Juga: Dukung Tol Puncak-Cianjur, H Ricky Kurniawan : Anggarannya Sekitar Rp20 T

Ia berharap, 30 orang yang terlibat dalam serangkaian pelatihan menjadi pionir sehingga Tunagan semakin tangguh dan kuat ke depannya terutama dalam menghadapi bencana.

Seri pelatihan yang digelar sepanjang program yang akan berakhir pada Desember tahun ini merupakan upaya mendukung warga lokal dengan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang diperlukan dalam proses pemulihan yang efektif.

Dengan berfokus pada ketangguhan, keberlanjutan, dan pemberdayaan komunitas, kerja sama antara IDEP dan KUN Humanity System+ diharapkan dapat meninggalkan dampak berkelanjutan, serta memungkinkan Cianjur bangkit lebih kuat dan lebih tangguh dari sebelumnya.(*)

Editor: Imam Rahmanto