BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota Bogor mulai memajang informasi mengenai kualitas udara terkini di Kota Bogor melalui infografis yang ditayangkan melalui videotron.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bogor, Rachmat Hidayat mengarakan, terdapat 4 titik videotron yang akan menampilkan informasi tersebut di antaranya di Simpang Baranangsiang, depan Mal Botani Square, Simpang Denpom, dan Simpang Tugu Narkoba.
Baca Juga: Polisi Buru Pemasok Ganja 11 Kilogram di Kota Bogor
Keempat videotron tersebut menampilkan indikator kualitas udara Kota Bogor terkini dengan mengambil data yang diperoleh alat Air Quality Monitoring System (AQMS) milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor.
“Data tersebut realtime dan kami perbaharui setiap 1 jam sekali selama 24 jam penuh. Infografis itu sudah mulai kami siarkan sesuai intruksi Wali Kota sejak Sabtu (26/8),” ucap Rachmat saat dihubungi Radar Bogor, Senin (28/8).
Ia menjelaskan, hal itu dilakukan pihaknya dengan tujuan mensosialisasikan kondisi polusi yang terjadi di Kota Bogor. Dengan begitu masyarakat akan lebih peduli dengan kualitas udara maupun kesehatannya.
“Kalau kondisi udaranya berbahaya maka akan kami sampaikan langkah yang harus dilakukan oleh masyarakat. Misalnya menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah sebab hal itu dapat mengurangi tingkat polusi,” terangnya.
Selain melalui videotron, informasi tersebut juga disebarkan melalui akun-akun media sosial milik Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Bogor.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengimbau masyarakat untuk senantiasa memantau perkembangan angka polusi udara yang dapat diakses melalui berbagai kanal. Salah satunya yang akan disiarkan Pemkot Bogor melalui videotron di berbagai titik di pusat kota.
Baca Juga: Kurangi Polusi Udara, Dedie A Rachim Dukung Industri Kendaraan Listrik
Bima menerangkan apabila infikator kualitas udara tersebut menunjukkan angka atau warna kuning hingga merah maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
“Jadi sifatnya situasional tergantung tingkat polusi udara di Kota Bogor secara realtime. Begitu juga dengan olahraga kalau indikatornya kuning hingga merah lebih baik tidak berolahraga dulu,” terang Bima.(*)
Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto