radar bogor

Unida Kembangkan Budidaya Lobster Air Tawar Melalui Penerapan Teknologi Akuaponik

BOGOR-RADAR BOGOR, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Dosen Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Djuanda (Unida) pada Sabtu (5/8/2023) menjalankan kegiatan penyuluhan terkait pengembangan budidaya lobster air tawar dengan teknologi akuaponik di Gapoktan Bina Sejahtera, Kabupaten Bogor.

Dr. Dudi Lesmana, S.Pi, M.Si selaku Ketua Tim PKM Dosen FAPERTA UNIDA menuturkan, budidaya lobster air tawar sangat potensial untuk terus dikembangkan, karena memiliki toleransi yang tinggi terhadap variasi kualitas lingkungan, siklus reproduksi yang sederhana, tingkat pertumbuhan tinggi, masalah penyakit relatif sedikit, serta warna dan bentuk tubuh yang menarik.

Sehingga membuat lobster air tawar cocok untuk industri akuakultur yang menjanjikan, baik pasar konsumsi maupun hias.

Berkembangnya usaha lobster air tawar ini tentu tidak lepas dari tingginya permintaan pasar, terutama pasar untuk ekspor.

Permintaan lobster air tawar untuk keperluan konsumsi berasal dari beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong, Cina, Jepang, dan Korea, juga Australia, Selandia Baru, Perancis, Belanda, Jerman, Belgia, Kanada, dan Amerika Serikat.

Negara-negara itu, menjadikan lobster air tawar sebagai makanan favorit karena keyakinan lebih menyehatkan daripada makanan laut.

FAO mencatat setidaknya terdapat 13 negara produsen terbesar lobster air tawar, yakni Australia, Meksiko, Argentina, Uruguay, Ekuador, Indonesia, Belize, Cina, Israel, Maroko, Panama, Spanyol dan Amerika Serikat.

Namun kegiatan budidaya perikanan dengan teknologi akuaponik, khususnya di Gapoktan Bina Sejahtera di Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi belum dilakukan, anggota kelompok hanya melakukan kegiatan budidaya ikan dengan teknologi sederhana sehingga hasil produksi yang diperoleh masih sedikit.

“Pengembangan budidaya lobster air tawar di Kabupaten Bogor, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya anggota Gapoktan. Target luaran dari kegiatan PKM ini adalah Gapoktan mampu melakukan budidaya lobster air tawar dengan teknologi akuaponik dan manajemen pemasarannya, serta tersedianya perangkat akuaponik bagi mitra untuk keberlanjutan program,” tutur Dr. Dudi Lesmana, S.Pi, M.Si.

Selama kegiatan pendampingan, mahasiswa dari Program Studi Akuakultur dan Agroteknologi FAPERTA Unida juga ikut serta ditugaskan secara khusus untuk membimbing anggota kelompok.

“Setelah dilaksanakan kegiatan pengabdian ini agar anggota kelompok mampu memproduksi lobster dan sayuran hidroponik minimal untuk memenuhi kebutuhan pangan anggota gapoktan, bahkan lebih baiknya mampu untuk menjual. Sehingga dengan adanya kegiatan PKM dosen ini selain meningkatkan keterampilan juga menumbuhkan jiwa usaha bagi para anggota kelompok,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Dr. Dudi Lesmana, S.Pi, M.Si menyampaikan terima kasih kepada Ristek Dikti yang telah mendanai seluruh kegiatan pengabdian sehingga dapat berjalan dengan lancar.

Adapun pada sesi pemaparan materi, Dr. Dudi Lesmana, S.Pi, M.Si menjelaskan secara lebih rinci mengenai Budidaya Lobster Air Tawar.

“Lobster air tawar merupakan komoditas budidaya air tawar yang saat ini diminati masyarakat. Lobster jenis ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya mudah dibudidayakan, pertumbuhannya relatif cepat serta memiliki fekunditas tinggi. Selain itu kelebihan dari lobster ini adalah rasanya yang enak dan banyak dijadikan sebagai koleksi lobster hias,” terangnya.

Dr. Dudi Lesmana, S.Pi, M.Si mengemukakan, permintaan pasar terhadap lobster air tawar terus meningkat dari tahun ke tahun namun produksinya belum dapat mengimbangi permintaan tersebut.

Budidaya lobster air tawar dengan system akuaponik merupakan salah satu solusi dan inovasi dalam meningkatkan produksi lobster air tawar.

Pada kesempatan yang sama, sesi pemaparan materi kedua disampaikan oleh Dosen FAPERTA Unida, Fia Sri Mumpuni, Ir, MP yang membahas mengenai akuaponik.

Fia Sri Mumpuni, Ir, MP menjelaskan bahwasanya akuaponik termasuk teknologi pertanian sederhana, yang mampu meminimalisasi limbah nitrogen dari sisa metabolisme ikan, melalui integrasi sistem produksi tanaman sayuran secara hidroponik ke dalam sistem akuakultur.

“Akuaponik adalah integrasi antara sistem budidaya ikan (akuakultur) dan tanaman (hidroponik) bersama dalam sebuah ekosistem yang menggunakan sistem resirkulasi serta saling menguntungkan dan menggunakan bakteri alami untuk mengubah kotoran dan sisa pakan ikan menjadi nutrisi tanaman,” jelasnya.

Kemudian, sesi pemaran materi terakhir disampaikan oleh Yuliawati, S.P, M..Si menerangkan kepada anggota Gapoktan Bina Sejahtera tentang budidaya hidroponik.

“Hidroponik adalah bertanam tanpa tanah, baik dengan menggunakan bahan-bahan pendukung untuk menopang perakaran maupun hanya cairan saja. Unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman dilarutkan ke dalam air yang diberikan ke tanaman dan disebut larutan nutrisi,” paparnya.

Sementara itu, Harun selaku Ketua Gapoktan Bina Sejahtera menyampaikan apresiasi, dan terima kasih kepada FAPERTA Unida yang telah memberikan waktu, dan membagikan ilmu kepada para anggota Gapoktan Bina Sejahtera.

Ia berharap melalui kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan, khususnya pengembangan budidaya lobster air tawar dengan teknologi akuaponik.

“Alhamdulillah, tentu yang pertama kami mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Pertanian Universitas Djuanda yang telah memberikan kepercayaan kepada Gapoktan Bina Sejahtera sebagai mitra. Kegiatan ini penting agar dapat menambah pengetahuan dan keterampilan semua anggota gapoktan. Oleh karena itu, diharapkan para anggota gapoktan dapat memanfaatkan fasilitas demplot atau instalasi akuaponik dan menjalankan proses budidaya lobster air tawar dengan baik sesuai SOP yang telah dijelaskan selama penyuluhan. Mudah-mudahan diakhir pemeliharan dapat memproduksi lobster dan tanaman secara periodik,” ungkapnya. (*)