BOGOR-RADAR BOGOR, Komite Banding Kongres Luar Biasa (Komding KLB) menganulir surat keputusan penetapan bakal calon (balon) Ketua Askot PSSI Bogor.
Keputusan ini diambil usia balon ketua Askot PSSI Bogor, Dodi Irwan Suparno bersama kuasa hukumnya mendatangi sekretariat, dan mendapatkan informasi adanya dugaan manipulasi salah satu persyaratan.
“Sebelumnya kan diberi batas waktu sampai tanggal 26 Agustus untuk pengumuman untuk bakal calon yang terverifikasi untuk lolos, untuk kita minta waktu mundur untuk proses penyelidikan masalah surat dukungan,” kata Ketua Komding KLB Askot PSSI Bogor, Wayan kepada awak media di GOR Pajajaran, Sabtu (26/8).
Komding, sambungnya, akan melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait untuk menelusuri dugaan adanya manipulasi salah satu persyaratan. Yakni adanya dukungan dari pemegang hak suara atau voter, yang merupakan anggota internal Askot PSSI Bogor. Hal itu dilakukan untuk membuktikan keabsahan dari surat dukungan.
“Agar mereka tahu, ini bukan main-main, kita serius untuk membenahi persepakbolaan Kota Bogor,” tegasnya.
Baca Juga : Satu Voter Dukung Dua Balon, Hasil Verifikasi KLB PSSI Askot Bogor Dipertanyakan
Sementara itu, Ketua Komite Pemilihan (KP), Barda Hudaya berjanji akan memohonkan waktu kepada pelaksana tugas (plt) Askot PSSI Bogor untuk mengundurkan tahapan pemilihan. Semula dijadwalkan pada 2 September 2023.
“Sesuai dengan Komding, yang akan mencabut surat keputusan penetapan, dan mungkin jadwalnya akan sedikit mundur ke belakang dengan berkoordinasi dengan plt,” singkatnya.
Dodi Irwan Suparno Somasi KP dan Komding KLB Askot PSSI Bogor
Sementara itu, Dodi Irwan Suparno melalui kuasa hukumnya dari Kantor Hukum Sembilan Bintang, Anggi Triana Ismail mengatakan, pihaknya telah melayangkan Somasi kepada KP Askot PSSI Bogor, karena adanya proses yang diduga tidak sesuai dengan Statuta PSSI.
“Akan disusul somasi juga kepada Komite Banding, karena itu satu kesatuan. Bagi kami perbuatan mereka anomali dan layak dilayangkan surat peringatan,” ujar Anggi.
Pihaknya pun telah memohonkan perlindungan hukum kepada PSSI dan Asprov PSSI Jawa Barat. “Kita tembuskan juga kepada stakeholder lain. Salah satunya Presiden Republik Indonesia, hingga Presiden FIFA kita kirimkan,” katanya lagi.
Baca Juga : Kadiskominfo Nyalon Ketua Askot Bogor, Bawa Pengalaman Dari Depok
Adapun Dodi menambahkan, hal tersebut diambil untuk memastikan langkah-langkah yang dilakukan oleh KP dan Komding Askot PSSI Kota Bogor sesuai dengan statuta PSSI.
“Jangan ujug-ujug menolak, menggugurkan. Banyak hal yang mereka lewati, dan mereka tadi di pertemuan mengakui ada kesalahan, ini saya lakukan ini semata – mata ingin memperbaiki organisasi, dan harus dioperasionalkan dengan Statuta PSSI,” ungkap Dodi.
Menurut Dodi, apa yang terjadi dengan dirinya layaknya bermain sepak bola, pertandingan yang harus dimainkan dengan fair play.
“Saya apresiasi dengan Ketua Komisi Banding dengan mengakui kesalahannya, tinggal actionnya untuk memperbaiki dan segera mencabut SK yang telah dikeluarkannya,” tandasnya.
Sekedar diketahui, KP KLB telah menetapkan bakal calon ketua, wakil ketua dan exco PSSI Askot Bogor untuk periode 2023-2027.
Berdasarkan surat keputusan (SK) Nomor 014/SKEP/KP-KBP.AKB/VIII/2023, untuk balon ketua hanya menetapkan satu orang. Sedangkan untuk balon wakil ketua satu orang, dan exco sebanyak enam orang.
Untuk balon ketua, Rahmat Hidayat dinyatakan lolos verifikasi karena memenuhi syarat pencalonan. Yakni didukung minimal empat voters atau klub anggota PSSI Askot Bogor. Dari 11 klub internal, Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Kadiskominfo) Kota Bogor itu didukung tujuh voters. Sedangkan Dodi Irwan Suparno tidak lolos verifikasi karena hanya didukung tiga voters saja.
Namun, baik Rahmat maupun Dodi mengantongi dukungan dari klub yang sama. Hal ini membuat KP memutuskan mencoret voter tersebut. Tidak sah karena satu voter hanya bisa mendukung satu balon saja. Sehingga total klub yang tercatat bakal memilih pada KLB (Kongres Luar Biasa) hanya sepuluh tim saja. (rur)
Editor : Ruri Ariatullah