radar bogor

Kualitas Udara Kabupaten Bogor Menurun, Kasus ISPA Alami Tren Kenaikan

Ilustrasi Kualitas udara di Kabupaten Bogor
Ilustrasi Kualitas udara di Kabupaten Bogor

CIBINONG – RADAR BOGOR, Alat ukur kondisi udara atau Air Quality Monitoring System (AQMS) menunjukan adanya penurunan kualitas udara di Kabupaten Bogor. Penurunan tersebut terjadi dalam sepekan terakhir.

Baca Juga : ASN DKI Mulai WFH Besok, Bodetabek Akan Menyusul

Meski begitu, alat milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor tersebut hanya ada satu dan terletak di Cibinong.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kemitraan pada DLH Kabupaten Bogor, Cholid Mawardi mengatakan, alat ukur tersebut hanya memiliki radius 5 kilometer dari tempatnya yakni di belakang kantornya. “Memang belum bisa mencerminkan kondisi kualitas udara di seluruh Kabupaten Bogor,” ujarnya, Rabu (23/8/2023).

Meski begitu, kata dia, alat tersebut memang menunjukan adanya penurunan kualitas udara di wilayah Cibinong dan sekitarnya.

Dalam sepekan terakhir, indikator Particulate Matter (PM)2.5 mencapai angka 100mg/m³. Angka ini meningkat dua kali lipat dari baku mutu udara yang seharusnya yakni 50mg/m³.

Menurut dia, menurunnya kualitas udara disebabkan oleh berbagai macam faktor. Namun saat ini yang paling berpengaruh yakni kondisi cuaca. Hujan yang sudah lama tidak turun membuat partikel dan cairan bahaya memenuhi atmosfer udara.

“Perubahan iklim yang menyebabkan cuaca kemarau, yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca dari hasik aktivitas manusia,” tuturnya.

Buruknya kualitas udara dikhawatirkan berujung pada penyakit salah satunya Inspeksi Saluran Penafasan Akut (ISPA).

Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana menyebut ada tren kenaikan pasien ISPA di pekan ini. “Namun kenaikan ini masih hampir sama dengan minggu ke-27, di bulan Juli lalu,” katanya.

Baca Juga : Band Nasional Ramaikan Bogorfest 2023, Bogor Sehat Buka Pendaftaran

Artinya, lanjut Adang, ada peningkatan kasus ISPA namun belum bisa disebut signifikan. Data itu menurutnya, berdasarkan hasil laporan dari seluruh puskesmas di Kabupaten Bogor secara langsung atau real time.

Selain ISPA, penyakit yang mengalami tren kenaikan yakni Diare, serta Demam Berdarah Dengue (DBD). “Untuk itu kami mengimbau agar masyarakat menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk di musim kemarau ini,” tukasnya. (cok)

Data Kasus ISPA Kabupaten Bogor Januari – Agustus 2023

Januari : 22675 kasus
Februari : 20691 kasus
Maret : 25162 kasus
April : 17426 kasus
Mei : 24965 kasus
Juni : 22666 kasus
Juli : 26136
Agustus (1-22) : 24162 kasus

Reporter : Septi Nulawan Harahap
Editor : Yosep