25 radar bogor

Biaya Operasional Terlalu Besar, Pengembang ChatGPT Terancam Bangkrut

Ilustrasi. (Pexels)

BOGOR-RADAR BOGOR, OpenAI, perusahaan sekaligus pengembang dari chatbot kecerdasan buatan, ChatGPT, diprediksi tengah menuju kebangkrutan. Pasalnya, biaya operasional dari ChatGPT yang terlalu tinggi menjadikan perusahaan tidak seimbang dalam menerima pemasukannya.

OpenAI sebagai perusahaan yang menaungi ChatGPT diyakini menggelontorkan dana sebesar USD700 ribu atau sekitar Rp10,7 miliar per harinya hanya untuk menjalankan satu layanan yakni chatbot AI dari ChatGPT. Angka tersebut belum termasuk biaya untuk membeli unit pengolah grafis (GPU) untuk memastikan ChatGPT berjalan dengan lancar.

Baca Juga: IDC dan AMSI Awards 2023, Bahas AI Untuk Transformasi Bisnis Berbagai Sektor

ChatGPT memang membutuhkan biaya operasional yang besar, mengingat infrastruktur atau mesin kecerdasan buatan (AI) milik Microsoft yaitu Azure yang ditopang puluhan hingga ribuan unit pengolah grafis (GPU) bikinan Nvidia.

OpenAI juga dilaporkan menggelontorkan lebih banyak uang untuk membuat model bahasa yang dikembangkan perusahaan misalnya GPT-3.5 pada ChatGPT agar mereka lebih kuat dan lebih pintar.
Permasalahannya, semenjak meluncurkan ChatGPT, perusahan tersebut membukukan kerugian sebesar USD540 juta atau sekitar Rp8,26 triliun sejak debut ChatGPT pada November 2022.

OpenAI sebenarnya menerima investasi dari beberapa pihak, salah satunya Microsoft. Kerja sama antara kedua perusahaan ini diperpanjang pada Februari 2023 via investasi senilai USD10 miliar (Rp151 triliun).

Namun, dana dari Investor tersebut tidak berkelanjutan atau sustainable karena bisa saja disetop.

OpenAi sebagai pengembang dari ChatGPT berupaya memonetasi model bahasa GPT-3.5 dan GPT-4. Namun, upaya ini belum menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mencapai kata impas pada modal yang dikeluarkan.

Baca Juga: Facebook dan Google Blokir Konten Berita di Kanada, Ini Dampaknya

Masalah keuangan ini diprediksi menjadi salah satu poin yang membuat beberapa pengamat teknologi memprediksi OpenAI sedang menuju kebangkrutan apabila perusahaan tidak menemukan solusi yang tepat.(*/jpg)

Editor: Imam Rahmanto