25 radar bogor

Budiman Membelot Dukung Prabowo, PDIP : Mundur atau Pecat!

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko

JAKARTA-RADAR BOGOR, Budiman Sudjatmiko tarancam mendapat sanksi tegas dari PDIP usai membelot dari keputusan partai. Mantan pentolan Partai Rakyat Demokratik itu bahkan terancam dikeluarkan dari partai.

Baca Juga : Budiman Dibajak Kubu Prabowo, PDIP: Mereka Tak Percaya Diri

Seperti diketahui, meski PDIP sudah deklarasi mengusung Ganjar, Budiman justru mendukung Prabowo. Dukungan itu dia sampaikan dengan mengunjungi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta.

Kendati sempat mendapat teguran dari DPP PDIP, Budiman teguh dengan sikapnya. Terbaru, dia melakukan deklarasi relawan Prabu (Prabowo-Budiman) di Semarang, Jawa Tengah, pekan lalu.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, pihaknya akan memberikan sanksi disiplin tegas kepada Budiman.

Soal bentuknya, Hasto menyebut bahwa Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun yang akan menyampaikan hal tersebut. Keputusan sanksi itu akan diumumkan hari ini (21/8/2023).

’’Yang jelas, partai tidak menoleransi tindakan indisipliner setiap kader,’’ ujarnya di sela-sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan kemarin.

Dia memastikan, Budiman akan keluar dari PDIP. Hanya, mekanisme yang dijalani belum pasti. ”Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan,’’ kata Hasto.

Hasto juga menyindir sikap lawan politiknya yang dinilai tidak etis dengan melakukan pembajakan. Tindakan yang dia klaim tidak pernah dilakukan PDIP.

Bagi Hasto sendiri, kasus itu memperlihatkan bahwa kubu Prabowo Subianto tidak percaya diri untuk mengarungi kontestasi pilpres melawan PDIP. Padahal, sebelumnya Gerindra telah berupaya mengeroyok Ganjar Pranowo melalui koalisi besar.

Tindakan Gerindra, kata Hasto, merupakan praktik politik devide et impera atau politik pecah belah/adu domba. ”Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana,’’ tuturnya.

Hasto juga memberi catatan soal lokasi deklarasi dukungan yang dilakukan relawan Prabu di Jawa Tengah. Dia menegaskan, tindakan itu justru akan membuat semangat kader Banteng semakin bergelora.

Menurut dia, peristiwa serupa pernah terjadi saat Pemilu 2019. Kala itu, kubu Prabowo membangun posko di wilayah Solo, yang merupakan tempat asal Jokowi saat menjadi lawannya.

Hasilnya, kubu Prabowo justru kalah telak di Jateng. ”Apa yang terjadi itu justru malah membangunkan spirit seluruh kader PDI Perjuangan,’’ kata politikus jebolan UGM itu.

Sementara itu, Budiman mengaku siap menerima konsekuensi atas pilihan politiknya. Meski demikian, dia berharap tidak sampai pada sanksi pemecatan. Sebab, PDIP sudah dia sukai sejak kecil.

Dia menuturkan, pilihannya mendukung Prabowo didasari pertimbangan rasional. Aktivis PRD itu menyebut ada kebutuhan bagi Indonesia untuk memastikan kelanjutan agenda yang digagas Presiden Jokowi. ”Saya menemukan itu pada Pak Prabowo,’’ jelasnya.

Baca Juga : Puan Maharani Jelaskan Alasan Dikritiknya Program Food Estate Prabowo oleh PDIP

Sementara itu, Partai Gerindra menegaskan kesiapannya untuk menerima Budiman jika keluar dari PDIP. Hal itu ditegaskan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. ”Gerindra partai terbuka, bisa menerima siapa pun,’’ kata Muzani.

Untuk menjadi kader Gerindra, lanjut dia, tidak ada syarat khusus. Yang terpenting, yang bersangkutan siap menerima seluruh keputusan partai, baik anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART), calon presiden, maupun manifesto perjuangan partai. (jpg)

Editor : Yosep