radar bogor

Bendera Raksasa Membentang di Bendungan Katulampa

Bendera merah putih raksasa yang dibentangkan di Bendungan Katulampa oleh gabungan komunitas, Minggu (20/8). (ist)

BOGOR-RADAR BOGOR, Berbagai komunitas lintas elemen menunjukkan kecintaannya terhadap alam dengan membersihkan Sungai Ciliwung, Minggu (20/8). Momen itu sekaligus membentangkan bendera merah putih raksasa di pinggiran Bendungan Katulampa.

Upacara bendera membentangkan merah putih berukuran 25 x 15 meter. Bendera dipasang di Bendungan Katulampa sungai Ciliwung sebagai peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI.

Baca Juga: Pengibaran Bendera Di Situ Gunung Putri

Acara itu dirangkaikan dengan bersih-bersih sampah yang ada di Sungai Ciliwung oleh ratusan orang. Kegiatan mengusung tema “Membela Alam Merayakan Indonesia”.

Mulai dari para relawan, pemuda, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat Katulampa. Sebagian besar tergabung dalam sejumlah komunitas yang berkaitan dengan lingkungan.

Ketua Relawan Indonesia Pembela Alam (Rimba), Eko Wiwid mengakui, kegiatan tersebut untuk merefleksikan kembali upaya bersama mengisi kemerdekaan Indonesia. Salah satunya tentang pengabdian terhadap masalah-masalah lingkungan dan kondisi alam Indonesia yang mengalami berbagai kerusakan, seperi halnya kondisi Sungai Ciliwung.

“Sungai Ciliwung butuh dibela dari berbagai ancaman kerusakan dan pencemaran yang menyebabkan berbagai masalah lingkungan,” tekannya.

Perwakilan komunitas SalamAid, Musa mengatakan, peringatan HUT RI menjadi momentum untuk menyampaikan edukasi persoalan sampah di sungai kepada seluruh lapisan masyarakat. Khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai Ciliwung agar tetap bisa menjaga dan melestarikan sungai untuk masa depan.

Baca Juga: HUT RI ke-78, Warga Bantaran Ciliwung Upacara Bendera di Tengah Sungai

Sementara itu, Ketua Komunitas Peduli Katulampa (Kompak), Enay juga sangat senang dengan kolaborasi itu. “Terima kasih atas semua dukungannya dari semua komunitas yang ikut memeriahkan dan peduli terhadap kampung kami di Katulampa,” pungkasnya.(*)

Editor: Imam Rahmanto