JOGJAKARTA-RADAR BOGOR, Gempa megathrust berkekuatan Magnitudo 8,7 dan tsunami hingga setinggi 22 meter, berpotensi terjadi di wilayah pesisir selatan D.I. Jogjakarta (DIJ).
Baca Juga : Gempa Tektonik Guncang Laut Jawa Bangkalan Jatim, Segini Kekuatannya
Potensi gempa megathrust tersebut disebabkan D.I. Jogjakarta terletak di jalur subduksi, yaitu pertemuan antara lempeng Indo Australia dan Eurasia yang membentang dari barat Sumatera hingga Pulau Timor.
Staf Data Informasi BMKG DIJ, Ayu K. Ekarsti mengatakan, pesisir selatan inilah yang dikenal dengan zona megathrust. Megathrust sendiri merupakan patahan besar dan membentuk segmen-segmen dalam laut yang bergerak naik (thrust).
“Ada dua segmen yang berada di area DIJ. Berdasarkan pemodelan PusGen 2017 dalam buku peta sumber dan bahaya gempa Indonesia menyebutkan, jika terjadi gempa pada dua segmen ini bisa mengakibatkan gempa berkekuatan 8,7 dan memicu terjadinya tsunami,” ujar Ayu pada Kamis (17/8/2023).
Ayu melanjutkan, gempa megathrust pada bentangan sesar ini dapat menyebabkan pergerakan patahan lempeng yang bergerak ke atas sehingga mengakibatkan tsunami.
“Hasil pemodelan BMKG DIJ, tsunami yang ditimbulkan dengan skenario terburuk kekuatan gempa mencapai Magnitudo 8.8 dan tsunami hingga setinggi 22 meter, dengan waktu tiba sampai di pesisir selatan maksimal 34 menit,” ungkap Ayu.
Baca Juga : Tenang, Tsunami Akibat Gempa Alaska Tak Berdampak ke Indonesia
Namun Ayu menegaskan penjelasan potensi gempa megathrust ini bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, melainkan untuk memberikan edukasi, mitigasi dan kesiapsiagaan, sehingga warga di area itu tidak perlu panik.
“Silakan beraktivitas seperti biasa dan jangan percaya hoaks. Jangan takut juga berkunjung ke laut. Kita bisa contoh Jepang, potensi di sana jauh lebih besar, tapi wisata tetap berjalan dan masyarakat beraktivitas seperti biasa,” terang Ayu. (jpg)
Editor : Yosep