25 radar bogor

Satu dalam Kemerdekaan, Tokoh Lintas Agama Doa Bersama di Tugu Kujang

Para pemuka agama melaksanakan doa bersama di Tugu Kujang, Kota Bogor, memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Kamis (17/8). (Radar Bogor/Dede Supriadi)

BOGOR-RADAR BOGOR, Momentum HUT ke-78 Kemerdekaan RI diperingati pada hari ini, Kamis (17/8). Salah satunya, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor melaksanakan doa bersama di Tugu Kujang.

Kegiatan yang diinisiasi Festival Merah Putih (FMP) tersebut menghadirkan enam pemuka agama berbeda. Mereka membacakan doa masing-masing dan diikuti masyarakat yang melintas di sekitar Tugu Kujang.

Baca Juga: Kirab Bendera 100 Meter Di Festival Merah Putih

Doa dipimpin mulai dari perwakilan umat Islam KH. TB Muhyidin, Katolik Romo Mikael Endro Susanto, dan Prosestan Pdt. Arif Multi.

Selanjutnya perwakilan umat Buddha dibacakan Bikkhu Arya Sasana, Konguchu yang akan dibacakan oleh Js. Andri Harsono, dan Hindu dibacakan Pinandita I Made Sutem.

Ketua Umum Panitia Festival Merah Putih (FMP) 2023, Benyamin Mbooh mengatakan, doa bersama Lintas Agama di Tugu Kujang ini sekaligus bagian dari rangkaian FMP.

“Kita semua bersatu di jantung Kota Bogor ini, kita berdoa bersama menaikkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas kemerdekaan yang kita raih dan kedamaian yang saat ini kita nikmati patut kita syukuri,” kata Ben.

Menurut Ben, begitu banyak warga dan tokoh lintas Agama yang bergabung dan berdoa bersama pada tahun ini.

“Kita juga dihibur angklung dari Pundis (Penampilan boneka-boneka robot memainkan angklung) dari Botani Square sebagai juga ekspresi akan rasa syukur,” ucap dia.

Selepas mengibarkan Bendera di Tugu Kujang, enam pemuka agama berdoa dengan harapan warga Kota Bogor tetap merasa guyub, harmonis, dan damai.

“Kita terus bedoa (agar) Indonesia tetap maju, supaya seluruh masyarakat Indonesia yang hidupnya beragam tetap bersatu, dan tetap maju untuk Indonesia maju,” papar dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Lepas Ribuan Peserta Kirab Bendera di Kota Bogor

Pada tahun ini, pelaksanaan doa bersama ini lebih banyak melibatkan pelajar dan juga penampilan boneka-boneka robot memainkan angklung.

“Seluruh masyarakat yang ke sini tidak kita undang tetapi mereka datang sendiri untuk merayakan bersama dan doa bersama,” tukas dia.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto