radar bogor

Pesta Rakyat Berjalan Meriah, Bima Arya “Digebuki” Warga

Wali Kota Bogor Bima Arya turut berpartisipasi dalam kemeriahan Pesta Rakyat di Bukit Pupay, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kamis (17/8). (Radar Bogor/Reka Faturachman)

BOGOR-RADAR BOGOR, Event tahunan Pesta Rakyat kembali digelar Pemerintah Kota Bogor di momen Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia, Kamis (17/8). Kali ini berlangsung di Bukit Pupay, Kampung Ciranjang, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan.

Suasana meriah tampak pada perhelatan itu. Ratusan warga tumpah ruah bersama para pejabat yang hanyut dalam euforia kegembiraan khas hari kemerdekaan.

Baca Juga: Pesta Rakyat Alfamart Meriahkan HUT RI ke-78

Sejumlah perlombaan digelar dalam event ini. Di antaranya tarik tambang, lomba bakiak, balap karung, makan kerupuk, gebuk bantal, hingga panjat pinang.

Perlombaan-perlombaan tersebut bukan saja diikuti warga, namun juga para pejabat pemerintahan Kota Bogor.

Kapolresta Bogor Kota, Komandan Kodim 0606, Komandan Korem 061/Suryakancana, Komandan Denpom III/1 Kota Bogor turut hadir dan turun tangan langsung adu kuat melawan warga Pamoyanan.

Tak berhenti di situ, Wali Kota Bogor, Bima Arya juga turut menjadi bulan-bulanan warganya. Bima berulang kali mendapat hantaman di badan hingga kepalanya saat bertanding gebuk bantal. Ia bahkan sampai tercebur ke kolam ikan karena kerasnya pukulan yang dilontarkan warga.

Bima mengatakan, Pesta Rakyat merupakan tradisi tahunan yang senantiasa dijaga olehnya pada momen hari kemerdekaan 17 Agustus. Pesta Rakyat bertujuan agar kemeriahan 17 Agustus bukan hanya dirasakan di pusat kota maupun TV saja. Namun juga hingga daerah pelosok.

“Saya juga ingin tidak ada jarak antara pemerintah dengan warga. Jadi setahun sekali warga boleh mukulin, mencerburkan, saya atau pejabat tanpa jarak. Saya tahu warga merasa tidak enak, tapi di sisi lain pasti mereka ingin memanfaatkan momentum ini. Kapan lagi bisa mukulin Wali Kota,” ucap dia saat ditemui Radar Bogor.

Selain gebuk bantal, lomba panjat pinang juga menjadi momen paling berkesan untuknya. Sebab melalui itu dirinya dapat melihat kekompakkan, kerja sama tim, dan strategi warga menggapai puncak pinang yang licin.

Keseruan dan euforia itu pun diakui Bima membuat perasaannya campur aduk. Di satu sisi, ia merasa gembira bisa bersama warganya tanpa sekat. Di sisi lain, ia merasa sedih karena tak bisa lagi merasakan momen itu tahun depan.

Baca Juga: Keisengan Menteri PUPR Saat Upacara HUT RI, Langsung Kena Tegur Istri

“Rasanya campur aduk. Bahagia karena di tengah warga, tapi kalau ingat tahun depan sudah tidak lagi merasakan kemeriahan ini sedih juga. Mungkin mungkin tahun depan hadir tapi sebagai warga,” tutur dia.

Bima berharap tahun depan pejabat Wali Kota maupun Wali Kota Bogor terpilih selanjutnya dapat terus menjaga tradisi Pesta Rakyat tersebut.(*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto