BOGOR-RADAR BOGOR, Guru SD Bosowa Bina Insani, Rahayu Sulistiyani menorehkan prestasi yang cukup membanggakan. Ia menjadi salah satu guru yang lolos dalam program Pertukaran Guru Indonesia-Korea 2023 atau Indonesia-Korea Teacher Exchange (IKTE).
Baca Juga: Pengurus PMII Kota Bogor Dilantik, Bima Arya Minta Terus Turun ke Warga
Program tersebut dilaksanakan langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Sebanyak 746 peserta dari seluruh daerah di Indonesia menjalani proses seleksi. Hasilnya, 8 orang diputuskan berhak mengikuti program pertukaran guru selama tiga bulan tersebut.
Rahayu mengakui, program IKTE 2023 itu menjadi pengalaman pertamanya sebagai pengajar. Ia sengaja ikut karena memang menyenangi segala hal berbau Korea. Bahkan, Rahayu sampai meluangkan waktunya demi mengikuti les Bahasa Korea pada 2020 silam.
Selain itu, Rahayu pernah nekat menyambangi Korea Selatan pada 2019 silam. Pengalamannya sebagai backpacker kala itu semakin membuat kagum dengan Korea. Ia pun menyimpan keinginan untuk kembali menyambangi Korsel di kemudian hari.
“Alhamdulillah sekarang dengan tugas yang berbeda (bisa mengunjungi Korea lagi). Tapi, motivasi saya yang paling besar adalah saya ingin meningkatkan keterampilan saya dalam Global Citizenship Education sehingga dapat memberikan manfaat bagi komunitas di sekitar saya dan mengenalkan budaya Indonesia khususnya budaya Jawa Barat di Korea Selatan,” tutur perempuan yang sudah delapan tahun mengajar di Bosowa School.
Rahayu telah mendalami dunia mengajar cukup lama. Pengalaman itu juga menjadi bekalnya untuk berbagi dengan sekolah “baru”nya di Jeolla Elementary School, Jeonju, Korea Selatan. Tentunya, budaya mengajar di sana akan jauh berbeda dengan Indonesia.
Pertukaran guru tersebut akan dijalani Rahayu selama tiga bulan, 22 Agustus – 18 November 2023. Pembekalan pun mulai dilakukan untuk guru-guru yang lolos program tersebut di Jakarta, Jumat (18/8).
“Semoga saya dapat banyak belajar tentang pendidikan di Korea Selatan khususnya tentang Global Citizenship Education, sehingga dapat memberikan manfaat dan praktik, baik di lingkungan Bosowa School maupun lingkungan pendidikan di Kota Bogor,” harap perempuan yang baru menyelesaikan program magisternya di University of The People, California dengan jurusan Advanced Teaching at Elementary Classroom.
Selain Rahayu, ada tujuh guru lainnya yang akan menjalani program exchange tersebut. Satu diantaranya juga berasal dari Kota Bogor, yakni Siti Amalia yang merupakan pengajar SMPN 17 Kota Bogor.
Baca Juga: 5.420 Guru Honorer Kabupaten Bogor Harus Bersaing Jadi PPPK
Kepala SD Bosowa Bina Insani, Eka Rafikah pun merasa bangga dengan salah satu pencapaian tenaga pendidiknya itu. Menurutnya, perjalanan untuk lolos seleksi itu tidaklah mudah. Lantaran menyertakan sejumlah tes, seperti Bahasa Inggris, psikologi, wawancara, hingga unjuk seni.
“Prestasi guru dan peserta didik diharapkan dapat menjadi motivasi dan pelecut bagi seluruh warga sekolah dalam menggali potensi dan meraih prestasi di seluruh bidang, baik akademik maupun non akademik. Semoga prestasi ini bisa menular pada guru-guru lainnya,” ujarnya.
Ia menekankan, pihak sekolah akan selalu mendukung guru dan peserta didik dalam menggali bakat dan mengembangkan potensi dirinya.(*/mam)
Editor: Imam Rahmanto