BOGOR – RADAR BOGOR, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok dua Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik dan Ilmu Komputer (FISIPKOM) Universitas Djuanda (UNIDA) mengajak pemilih pemula berpartisipasi pada kontes politik 2024 dengan menggelar sosialiasi di SMK Bisnis Manajemen (BM) Al-Ikhlas, Desa Jogjogan, Cisarua, Bogor, Selasa (15/8).
Sosialisasi ini mengusung tema ‘Tingkatkan Partisipasi Politik Bagi Pemilih Pemula Jelang Pemilu 2024’ dihadiri oleh 90 siswa kelas 12 SMK BM Al-Ikhlas. Sosialisasi ini dilakukan guna mengedukasi pemilih pemula dalam memberikan hak suara pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 nanti.
Muhammad Supriatno, ketua kelompok KKN, menyebut, pemilih pemula atau orang yang pertama kali menjadi partisipan dalam ajang pemilu nanti harus memiliki bekal pengetahuan dalam menghadapi pemilu 2024 dan tidak memilih golongan putih (Golput).
“Jelang Pemilu 2024 nanti, tentunya hak suara itu sangat diperlukan. Apalagi teman-teman kelas dua belas sekarang yang termasuk dalam pemilih pemula akan memilih pada 2024 nanti. Melalui kegiatan ini, kita ingin mengajak teman-teman untuk mengetahui lebih lanjut pemilu dan bagaimana menyikapinya,” terangnya.
Baca Juga: Tingkatkan Jiwa Entrepeneur, Polbangtan Kementan Hadirkan Narasumber Pengusaha Pertanian
Dalam kesempatan yang sama, kepala sekolah SMK BM Al-Ikhlas, Elan Suherlan, dalam sambutannya menuturkan, ia dan pihaknya berterima kasih karena sekolahnya terpilih untuk dijadikan sasaran dalam sosialiasi pemilih pemula. Mengingat generasi muda memiliki peran penting dalam pemungutan suara pemilu guna menentukan pemimpin yang menduduki kursi pemerintahan.
“Di pemilu 2024 nanti, yang perlu digarisbawahi ialah jangan sampai seperti pemilu-pemilu sebelumnya. Kita tidak tau latar belakang pemimpinnya, harus memilhnya karena apa, suara kita ini penting untuk menentukan siapa pemimpin yang akan memimpin kita selama 5 tahun ke depan,” ujarnya.
Gotfridus Goris Seran, Dosen Pembimbing Lapangan sekaligus pengamat politik Indonesia hadir sebagai narasumber. Dalam pemaparannya ia membahasa pentingnya pemilih pemula dalam menyukseskan pemilu 2024 dimulai dengan mengenalkan dasar-dasar ideologis Sila ke-IV Pancasila sebagai landasan memberi hak suara, dasar konstitusional sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia (NRI) 1945 pasal 1 ayat (2) dan UUD NRI pasal 22 E.
“Pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024 nanti kita akan memilih 5 komponen yang terdiri dari anggota DPR, DPD, DPRD kota, DPRD kabupaten serta presiden dan wakil presiden. Kenali partai-partai yang maju dan jangan sampai kita golput pada pemilu nanti,” jelasnya.
Lebih lanjut, pemateri menuturkan sistem pemilu proporsional terbuka atau memilih parpol dan calon yang menjelaskan hubungan antara pemilih dengan partai politik serta alokasi kursi yang didapat berdasarkan suara terbanyak.
Baca Juga: Hotel Salak The Heritage Sumbang Darah Untuk PMI di HUT RI ke-78
“Total pemilih dalam DPT Pemilu 2024 itu mencapai 204.807.022 pemilih yang mana didominasi oleh pemilih perempuan dan berdasarkan diagram selisihnya sangat banyak, jadi, jika satu suara saja tidak diberikan pada kandidat atau partai tersebut, otomatis akan mempengaruhi kursi yang akan didapatkan,” paparnya.
Laki-laki yang akrab disapa Seran ini, tak lupa menjelaskan surat suara berdasarkan UU No. 7 Tahun 2017 Pasal 342 dan cara pemberian suara untuk pemilih pemula bedasarkan pasal 353 ayat 1.
“Cara pemberian suara pada kotak suara ini yaitu mencoblos satu kali pada kotak suara untuk presiden dan wakil presiden di bagian nomor nama atau foto pasangan calon atau partai politik pengusul, mecoblos satu kali pada kotak suara DPR, DPRD Provinsi Kota/Kabupaten dengan cara yang sama seperti pencoblosan presiden, dan mencoblos satu kali pada surat suara untuk anggota DPD dengan cara yang sama,” tuturnya.
Menuai tanggapan positif dari pihak sekolah dan diwarnai antusias tinggi peserta. Indri Meydani, salah satu peserta mengungkap, melalui acara ini ia mengenal banyak pengetahuan dasar mengenai pemilu.
“Tentunya acara ini keren dan positif banget, ya. Saya pribadi jadi tau banyak tentang pemilu. Salah satu hal sederhananya, tahu tanggal pemilu dan jumlah parpol yang maju saja dari acara ini. Apalagi nanti 2024 bakal jadi salah satu pemilih pemula yang ikut mencoblos, dapat banyak insight dan gambaran harus seperti apa nanti,” pungkasnya. (*)
Penulis: Siti Zulfa Fauziah
Editor: Yosep/Nurul-Magang