KEMANG-RADAR BOGOR, Kasus tertukarnya bayi warga Ciseeng di RS Sentosa mengundang sejumlah perhatian. Kejadian itu memang diakui pernah terjadi di RS wilayah Kecamatan Kemang tersebut.
Usai bayi tertukar, RS Sentosa masih akan memfasilitasi dua keluarga yang terduga mengalami bayi tertukar. Hal itu untuk mencari kebenaran terkait kejadian tersebut.
Baca Juga: Tertukar Setelah Dilahirkan, Setahun Anak Siti Enggan Minum ASI
Komisaris Utama PT Pelita Medika Sentosa Frits M Rumintjap menjelaskan, laporan tersebut telah coba difasilitasi. Akan tetapi, mediasi antara dua keluarga mengalami kebuntuan.
“Dan kami belum tahu sejauh mana kelanjutannya (pertemuan dua keluarga itu). Karena yang satu, pasien A, sudah (tes DNA) tapi saya kurang tahu persisnya dan akan ditanyakan ke manajemen,” jelas lelaki yang juga Owner RS Sentosa ini.
Frits tak menampik adanya kelalaian dari pengelolaan RS tersebut. Menurutnya, hal semacam itu memang tak jarang terjadi di dunia kedokteran atau disebutnya kejadian sentinel.
Secara standar dan prosedur, proses kelahiran bayi di RS Sentosa seharusnya sudah teratur dengan baik. Namun, ada ketidaksesuaian antara dua keluarga yang diduga memegang bayi yang tertukar itu.
“Beda hari kelahirannya dan pulangnya beda. Bahkan, laporannya sama jenis kelamin laki-laki,” bebernya.
Baca Juga: Nyata! Anaknya Tertukar Selama Setahun, Ibu Ini Lapor ke Polisi
Kendati demikian, pihaknya masih menanti hasil tes DNA dari keluarga lainnya. Lantaran pihak RS Sentosa pun tak bisa memaksakan kepada keluarganya untuk melakukan tes tersebut. Akan tetapi, Frits berjanji akan terus memfasilitasi persoalan tersebut.
“Kenapa baru muncul? Karena kejadian ini sudah lama satu tahun lebih. Justru ketika mendapat laporan, kami langsung menginvestigasi kejadian ini. Kalau dari awal langsung dilakukan pendekatan, lebih bagus,” tekannya.(*)
Reporter: Jaenal Abidin
Editor: Imam Rahmanto