BOGOR-RADAR BOGOR, Ratusan siswa SMPN 1 Bogor kategori tidak mampu mendapatkan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP). Hal itu diketahui saat Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Sjarifuddin Hasan saat menyambangi SMPN 1 Bogor pada Rabu (9/8).
Bantuan PIP sendiri nantinya diperuntukkan bagi 101 siswa SMPN 1 Bogor yang masuk kategori tidak mampu.
Baca Juga: Winter aespa Diancam Akan Dibunuh, SM Entertainment Lapor Polisi
Sjarifuddin Hasan mengatakan, PIP merupakan program pemerintah untuk mendorong kemampuan dan kesempatan anak-anak didik yang memerlukan bantuan.
Tujuannya agar siswa yang masuk kategori kurang mampu memiliki kesempatan yang sama dengan yang lain untuk menempuh pendidikan.
“Apakah pendidikannya itu sekolah yang favorit atau yang non-favorit, itu sama saja. Diberikan kesempatan yang sama sehingga pemerintah memberikan perhatian yang serius dan betul-betul berkualitas,” katanya.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI itu menyebutkan, bantuan PIP di SMPN 1 Bogor ini dibagikan kepada ratusan siswa. Nantinya pendistribusian bantuan akan dibagikan langsung Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor.
“Semuanya dikoordinir oleh pak Kadis sama Kepala Sekolah, yang saya fasilitasi bagaimana caranya supaya sekolah-sekolah yang betul-betul perlu mendapatkan perhatian itu diberikan kuota ya,” ucap dia.
“(Bantuan PIP) Udah lama ini, sejak pemerintahan SBY juga indonesia pintar itu sudah ada dan sekarang dimaksimalkan dan diteruskan oleh Pak Jokowi. Mudah-mudahan bermanfaat bagi murid-murid,” sambung Sjarifuddin.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Bogor, Estiza Septiana menjelaskan bahwa penerima bantuan PIP ini merupakan para pelajar yang masuk dalam program afirmasi. Jumlahnya sekira 20 persen di setiap angkatannya.
Baca Juga: Dinilai Kerap Menimbulkan Macet, Sekolah Bosowa Bina Insani Buka Suara
“Alhamdulillah tahun sekarang SMPN 1 kebagian 101 anak yang mendapatkan program Indonesia pintar ini. Mulai dari kelas 7, 8 sampai 9. Semua jenjang kebetulan menerima bantuan program ini,” tuturnya.
Diharapkan, para siswa yang mendapatkan bantuan dapat terpenuhi segala kebutuhannya. Misal, untuk membeli sepatu, alat tulis, dan sebagainya. (*)
Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto