GUNUNG PUTRI-RADAR BOGOR, Proses rekonstruksi kasus kematian Bripda IDF di Rusun Polri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor berlangsung hingga delapan jam. Sebanyak 75 adegan yang diperagakan dalam rekontruksi tertutup, Senin (7/8).
Keluarga korban pun hadir di lokasi kejadian. Inosensia Antonia, ibu Bripda IDF, hanya bisa berjalan tertunduk usai rekonstruksi. Wajah lelah tampak di wajahnya. Matanya berkaca-kaca saat hendak meninggalkan lokasi.
Baca Juga: Rekonstruksi Tertutup Rusun Aspol Cikeas, Kuasa Hukum Bripda IDF: Jangan Ditutupi
Inosensia meminta agar pelaku penembakan anaknya dihukum setimpal. Baginya, keadilan harus ditegakkan.
Proses rekonstruksi berlangsung sejak pukul 13.00 hingga pukul 20.20 WIB. Reka adegan diperagakan oleh pelaku asli dan saksi-saksi yang asli, tanpa peran pengganti.
Berdasarkan rekonstruksi, ditunjukkan pula secara rinci mengenai minuman keras (miras). Saat kejadian, ada dua botol miras di lokasi.
Sementara itu, tim kuasa hukum korban mendesak kasus ini ke ranah pembunuhan berencana dan bisa disangkakan dengan pasal 340 KUHP.
Pasalnya, beberapa adegan menunjukkan tersangka secara sadar memasukkan peluru ke dalam senjata api dan mengongkangnya. Tembakan terjadi pada adegan ke-60.
Baca Juga: Gelar Perkara Kasus Polisi Tembak Polisi, Keluarga Korban Dihadirkan
Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto juga memaparkan, rekonstruksi dihadiri oleh tim dari Kejaksaaan Negeri Kabupaten Bogor, jaksa penuntut umum serta keluarga almarhum didampingi penasihat hukum.
Benny menilai, rekontruksi berjalan secara transparan. Semuanya bisa mengikuti tahap demi tahap. Pihaknya pun berjanji akan terus mengawal kasus tersebut.(*)
Reporter: Arif Al Fajar
Editor: Imam Rahmanto